Untuk menguji hipotesis ini, sebuah studi prospektif telah dilakukan terhadap 3.365 pria yang berusia antara 45-59 tahun. Kehidupan para subjek tersebut diikuti selama periode rata-rata 9,5 tahun.
Di antara mereka yang bebas dari penyakit jantung koroner pada awalnya, 69 subjek meninggal karena infark miokard atau serangan jantung. Serangan jantung adalah kerusakan jaringan otot jantung yang disebabkan oleh kurangnya pasokan oksigen.
Laman resmi Hermina Hospitals pernah menuliskan juga bahwa kelelahan yang berlebih menjadi risiko tersembunyi serangan jantung. Sebab, kelelahan yang berkepanjangan atau ekstrem dapat memicu peningkatan tekanan darah.
Skema pertama, respons tubuh terhadap kelelahan adalah dengan meningkatkan aktivitas sistem saraf simpatik. Hal ini mengakibatkan peningkatan tekanan darah, yang pada gilirannya, dapat menambah beban kerja jantung.
Bagi individu dengan predisposisi terhadap penyakit jantung, peningkatan tekanan darah dapat menjadi pemicu serangan jantung.
Skema lainnya, kelelahan yang ekstrem dapat mempengaruhi ritme jantung. Ini terutama berlaku untuk individu dengan penyakit jantung atau gangguan irama jantung (aritmia).
Kelelahan yang berlebihan dapat mengganggu konduksi listrik normal di jantung, menyebabkan ritme jantung menjadi tidak teratur atau bahkan terlalu cepat. Gangguan ritme jantung dapat menjadi pemicu serangan jantung.
Skema lainnya lagi, kelelahan yang ekstrem dapat mengganggu sistem pembekuan darah. Hal ini dapat meningkatkan risiko pembentukan bekuan darah di dalam pembuluh darah.
Jika bekuan darah terbentuk dan menyumbat arteri, hal ini dapat menghambat aliran darah ke jantung dan akhirnya memicu serangan jantung.
Baca Juga: Hal Terburuk dari Menjadi Miskin: Cara Anda Diperlakukan Orang Lain
Skema lain lagi, kelelahan kronis dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh. Kondisi ini membuat individu lebih rentan terhadap infeksi dan peradangan. Infeksi dan peradangan ini dapat memperburuk penyakit jantung atau memicu serangan jantung pada individu yang sudah memiliki risiko.
Penulis | : | Utomo Priyambodo |
Editor | : | Utomo Priyambodo |
KOMENTAR