Lensa hak asasi manusia
Menurut David Cohen, salah satu kepala peneliti proyek ini dan juga direktur Stanford Center for Human Rights and International Justice dan Program Asia Tenggara di Walter H. Shorenstein Asia Pacific Research Center di Freeman Spogli Institute for International Studies, isu-isu lingkungan hidup harus dipertimbangkan melalui lensa hak asasi manusia agar kolaborasi ini membuahkan hasil yang diharapkan.
Cohen, yang juga merupakan seorang profesor ilmu sosial lingkungan di Doerr School of Sustainability dan klasik di Stanford School of Humanities and Sciences, menekankan bahwa tanpa adanya ikan yang tersisa untuk ditangkap di perairan komunitas akibat penebangan hutan bakau untuk pembangunan, hancurnya terumbu karang, dan berkurangnya tangkapan ikan, maka produksi pangan laut tidak akan mungkin tercapai.
"Yang akan Anda lihat adalah perpindahan penduduk, yang sudah terjadi di beberapa tempat. Itu adalah krisis kemanusiaan yang menjadi inti dari pekerjaan hak asasi manusia yang kami lakukan," jelas Cohen.
Cohen menekankan pentingnya pendekatan holistik yang mampu menangani baik kebutuhan masyarakat maupun pelestarian lingkungan, di mana kesehatan dan mata pencaharian mereka sangat bergantung padanya.
Untuk mencapai tujuan ini, pemerintah di tingkat nasional dan lokal perlu menyeimbangkan tujuan jangka pendek pertumbuhan ekonomi nasional dengan integrasi jangka panjang pembangunan berkelanjutan dan keadilan sosial.
Sebelum terlibat dalam proyek ini, Cohen dan Leape telah bekerja di Indonesia selama lebih dari 20 tahun dalam berbagai inisiatif hak asasi manusia dan keberlanjutan.
Proyek mereka saat ini didasarkan pada kemitraan yang telah terjalin sebelumnya antara pusat-pusat Stanford dan lembaga-lembaga Indonesia, termasuk mahkamah agung negara, komisi hak asasi manusia nasional, dan organisasi non-pemerintah lokal.
Kemitraan ini berfokus pada berbagai isu, mulai dari eksploitasi pekerja di industri tuna hingga peningkatan kapasitas hakim, jaksa, pembela hak asasi manusia, dan advokat masyarakat sipil.
“Titik awal pekerjaan kami adalah kesediaan lembaga-lembaga pemerintah Indonesia untuk terlibat dalam kemitraan yang tulus dengan cara yang akan memiliki dampak jangka panjang,” tulis Jordan menutup artikel dengan mengutip kalimat Cohen.
Menuju Era Baru Pengelolan Kawasan Konservasi Pesisir Pulau-Pulau Kecil di Kepulauan Derawan dan Perairan Sekitarnya
KOMENTAR