* Andrea Celeste Saulo, Sekretaris Jenderal Organisasi Meteorologi Dunia, memberikan perspektif mengerikan lainnya. Panas ekstrem, yang seringkali luput dari perhatian, ternyata menjadi pembunuh senyap yang sangat mematikan. Setiap tahun, 500.000 orang meninggal dunia akibat panas ekstrem. Angka ini 30 kali lebih tinggi dari total korban jiwa akibat semua kejadian cuaca buruk yang sering kita dengar beritanya.
*Johan Rockström, Direktur Institut Penelitian Dampak Iklim Potsdam, bahkan memberikan proyeksi yang lebih suram ke depan. Ia memperingatkan bahwa tahun 2024, yang mungkin akan dikenang sebagai tahun termahal dalam sejarah manusia, bisa jadi adalah tahun yang "relatif harmonis" dibandingkan dengan masa depan yang menanti. "Kita akan menghadapi masa depan yang lebih sulit sebelum menjadi lebih baik," ujarnya, melukiskan gambaran tantangan yang luar biasa besar.
Pada bulan Mei 2021, Badan Energi Internasional (IEA) sebenarnya telah memberikan peta jalan yang jelas untuk sektor energi global. Dalam dokumen tersebut, IEA menyerukan penghentian segera pengembangan semua cadangan minyak baru, ladang gas, dan tambang batu bara demi mencapai target nol bersih emisi pada tahun 2050.
Namun, kenyataan pahitnya, sejak seruan itu digaungkan, konsumsi bahan bakar fosil global justru terus meroket. Pada tahun 2023, konsumsi bahan bakar fosil mencapai rekor tertinggi baru, dan tren peningkatan ini berlanjut hingga 2024. Akibatnya, kita menghasilkan rekor emisi 37,4 miliar ton CO2 – yang mencakup 89,9% dari seluruh emisi gas rumah kaca.
Data yang akurat adalah kunci untuk memahami dan mengatasi masalah ini. Al Gore menyoroti temuan Climate TRACE, sebuah koalisi yang didukungnya dan menggunakan data satelit serta kecerdasan buatan (AI) untuk memantau emisi dari 660 juta aset di seluruh dunia.
Hasilnya sangat mengkhawatirkan: sektor bahan bakar fosil ternyata menghasilkan emisi empat kali lebih banyak dari yang dilaporkan ke PBB. Gore menegaskan bahwa sektor bahan bakar fosil adalah satu-satunya sektor di mana ketidaksesuaian pelaporan sebesar ini terjadi.
Meskipun ada secercah harapan dengan pertumbuhan energi terbarukan yang mencatatkan rekor, bahan bakar fosil masih mendominasi sumber energi dunia. Saat ini, 81,5% dari konsumsi energi primer dunia masih bergantung pada bahan bakar fosil.
"Menghadapi pusaran angin gео-ekonomi, bagaimana para delegasi di Davos berencana untuk tetap berada di jalur transisi?" Walter kembali mengajukan pertanyaan.
Secercah harapan dari Davos
Di tengah kekhawatiran global, secercah harapan muncul di Davos, terutama disuarakan oleh para pemimpin muda. Katherine Gao Haichun, CEO Trina Solar yang berusia 31 tahun, berbagi panggung dengan tokoh seperti Al Gore untuk menyampaikan berita yang menggembirakan tentang energi surya.
Baca Juga: Peluang Besar Bagi Indonesia Itu Bernama 'Perdagangan Berkelanjutan'
KOMENTAR