"Apa yang kami temukan adalah bahwa penyu sebenarnya berenang," kata salah satu penulis Nathan Putman, seorang ahli ekologi di LGL Ecological Research Associates di Texas.
Para ilmuwan mengonfirmasi hal ini dengan membandingkan data lokasi penyu muda dengan rute pelampung yang hanyut di air pada saat yang sama. Lebih dari separuh pelampung terdampar di pantai, sementara penyu tidak.
"Anak penyu kecil ini sebenarnya membuat keputusan sendiri tentang ke mana ia ingin pergi di lautan dan apa yang ingin dihindarinya," kata Bryan Wallace, seorang ahli ekologi satwa liar di Ecolibrium di Colorado.
Data pelacakan juga menunjukkan lebih banyak variabilitas di lokasi daripada yang diperkirakan para ilmuwan, karena penyu kecil tersebut berpindah antara perairan landas kontinen dan lautan terbuka.
Selain kerja keras untuk menemukan penyu, trik dalam penelitian ilmiah ini adalah mengembangkan tanda bertenaga surya yang fleksibel yang dapat menempel di cangkang cukup lama untuk mengirimkan kembali data.
"Selama bertahun-tahun, teknologi tersebut tidak ada bandingnya," kata Jeffrey Seminoff, seorang ahli biologi kelautan di NOAA yang tidak terlibat dalam penelitian tersebut.
Temuan tersebut memberi para ahli biologi ide yang lebih baik tentang bagaimana penyu muda menggunakan Teluk Meksiko, wilayah kritis bagi empat spesies penyu laut yang terancam punah.
"Bukan berarti penyu laut itu pernah hilang, tetapi kita yang kehilangan jejaknya," kata Jeanette Wyneken di Florida Atlantic University, yang tidak memiliki peran dalam penelitian ilmiah tersebut.
Penulis | : | Utomo Priyambodo |
Editor | : | Ade S |
KOMENTAR