Menjaga komitmen antarnegara
Singapura menunjukkan komitmen kuat terhadap perjanjian iklim internasional dengan menyerahkan target Nationally Determined Contribution (NDC) 2035 tepat waktu ke PBB.
Langkah ini sangat kontras dengan tren global, di mana hingga 11 Februari 2025, hanya 13 dari 195 negara yang melakukannya. Singapura tetap berpegang pada komitmennya meskipun negara-negara besar seperti AS mengalami kemunduran dalam janji iklim mereka.
Singapura selalu berhati-hati dalam menetapkan target tanpa rencana yang jelas. Pada tahun 2021, banyak negara terburu-buru mengumumkan target nol bersih tanpa rencana konkret.
Singapura memilih untuk menunda hingga Oktober 2022, menunggu hingga kerangka kerja internasional untuk perdagangan kredit karbon ditetapkan.
Meskipun Singapura akan bergantung pada kredit karbon, sejauh mana hal ini akan dilakukan masih belum pasti. Carbon offset, meskipun membantu mencapai target iklim, masih kontroversial karena memungkinkan negara menghitung pengurangan emisi yang dicapai di tempat lain daripada mengambil tindakan domestik langsung.
Namun, Singapura menegaskan bahwa mereka akan memprioritaskan pengurangan emisi domestik.
‘Negara Hijau Bersama’
Grace Fu, Menteri Keberlanjutan dan Lingkungan Singapura, menekankan perlunya tindakan kolektif dalam menghadapi perubahan iklim. "Pemerintah akan meletakkan fondasi bagi Singapura yang hijau yang ramah iklim dan siap menghadapi iklim," katanya.
“Tetapi kita hanya akan membuat kemajuan jika ini adalah visi bersama, dan jika kita semua mengambil langkah kolektif sepanjang perjalanan ini. Saya mengundang bisnis untuk bermitra dengan kami dalam menjadi agen katalitik transisi.”
Meskipun kontribusi Singapura terhadap emisi global relatif kecil — hanya 0,1% — kepemimpinannya dalam aksi iklim sangat penting. Target 2035 mencerminkan urgensi krisis dan komitmen Singapura terhadap pendekatan jangka panjang dan terstruktur daripada perubahan kebijakan reaktif.
Dengan aksi iklim global menghadapi peningkatan tantangan, sikap Singapura berfungsi sebagai pengingat bahwa komitmen yang tegas dan berkelanjutan tetap mungkin — bahkan di era ketidakpastian geopolitik dan ekonomi.
“Saya mengundang semua orang untuk bermitra dengan kami dalam membangun negara hijau, bersama,” kata Grace Fu, menyerukan kolaborasi dan partisipasi aktif dari semua pihak dalam upaya menciptakan masa depan yang lebih berkelanjutan bagi Singapura.
KOMENTAR