Aksi River Clean Up yang berlangsung selama kurang lebih dua jam tersebut berhasil mengumpulkan 172 karung atau 2,4 ton sampah.
Sampah tersebut terdiri dari berbagai jenis, dengan jumlah terbesar berupa sampah residu yang tidak dapat didaur ulang, seperti tekstil, plastik kemasan, kantong plastik, dan bumper mobil, yang mencapai 1,8 ton atau setara dengan 170 karung.
Selain itu, terdapat botol plastik PET atau plastik yang masih bisa didaur ulang seberat 34,4 kilogram dalam 2 karung. Limbah B3 seperti kaca dan beling juga ditemukan dengan total 1 kilogram. Sementara itu, sampah berupa karet dan ban bekas mencapai 630,5 kilogram.
Aksi River Clean Up pun diapresiasi oleh perwakilan Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane (BBWSCC) Hafiz Ramadan.
“Acara ini tentu menjadi langkah awal bagi kita untuk peduli dengan lingkungan. Nantinya, acara ini bisa membuka kolaborasi seluruh masyarakat untuk lebih peduli dan menjaga kebersihan sungai agar tidak menimbulkan bencana yang tidak diinginkan,” kata Hafiz.
Baca Juga: Peneliti BRIN dan Inggris Berkolaborasi Mengatasi Permasalahan Sampah Plastik di Indonesia
Selain itu, Editor At Large #SayaPilihBumi Ramon Y Tungka mengingatkan bahwa menjaga lingkungan adalah tanggung jawab bersama.
"Kita sudah tidak perlu menunjuk siapa yang salah. Pemerintah, sektor swasta, ilmuwan, komunitas lokal, semua harus menyatukan frekuensi yang sama untuk mengatasi persoalan lingkungan sekaligus menjaga kelestarian sungai,” kata Ramon.
Sebagai informasi, aksi Clean Up diikuti oleh sahabat-sahabat Saya Pilih Bumi, pegawai MBI, serta peserta yang berasal dari berbagai komunitas, di antaranya adalah Sipaling Lingkungan, Green Genius, dan Operasi Semut.
Dengan berakhirnya aksi River Clean Up, MBI pun berharap kegiatan ini dapat menginspirasi banyak pihak untuk turut memperhatikan kelestarian sungai.
“Semoga kegiatan ini dapat menginspirasi perusahaan-perusahaan lainnya di Indonesia, serta didukung oleh pemerintah dan masyarakat umum,” tutup Bambang.
Penulis | : | Yussy Maulia |
Editor | : | Sheila Respati |
KOMENTAR