Penelitian ilmiah ini bahkan dapat menemukan kekuatan pendorong di balik perilaku ini, dengan mengidentifikasi neuron pelepas oksitosin di amigdala dan hipotalamus yang memicunya.
Mudah untuk melakukan antropomorfisasi (pengenaan ciri-ciri manusia pada binatang) di sini dan melabeli upaya pertolongan pertama hewan pengerat sebagai 'CPR'.
Para peneliti mengatakan bahwa temuan ilmiah tersebut menunjukkan bahwa hewan menunjukkan respons darurat seperti saat menyadarkan kembali teman-temannya.
Ketika mereka membantu anggota kelompok yang tidak responsif, hal itu mungkin merupakan perilaku bawaan yang banyak terdapat di antara hewan sosial.
Perilaku seperti itu kemungkinan berperan dalam meningkatkan kohesi dan kelangsungan hidup kelompok.
Baca Juga: Dunia Hewan: Perubahan Iklim Mengancam Lemur Tikus di Madagaskar
Penulis | : | Tatik Ariyani |
Editor | : | Utomo Priyambodo |
KOMENTAR