Menurutnya, kekurangan air dalam jangka panjang dapat menyebabkan penurunan fungsi ginjal.
Untuk menghindari masalah yang ditimbulkan akibat dehidrasi, Perskin menyarankan untuk melakukan pra-hidrasi sebelum memulai puasa daripada hanya menunggu hingga malam tiba untuk menghabiskan semua air sekaligus.
Dia menggambarkan cara ini seperti saat seseorang berlatih untuk maraton, beberapa hari sebelumnya orang itu mungkin perlu minum lebih banyak air serta konsumsi lebih banyak buah dan sayuran.
Selain itu, Nazzal menambahkan bahwa minum air hingga larut malam juga merupakan cara lain yang bisa ditempuh.
Maksudnya, setelah berbuka puasa, orang-orang perlu tetap minum air putih sepanjang malam tersebut.
Orang-orang tidak boleh minum hanya saat merasa haus saja, namun mereka seharusnya minum air sebanyak kebutuhan harian yang diperlukannya sepanjang malam tersebut.
Meskipun para ahli berbeda-beda dalam rekomendasi asupan air, National Academy of Medicine merekomendasikan agar wanita mengonsumsi 2,7 liter cairan setiap hari dan pria mengonsumsi 3,7 liter setiap hari.
Asupan cairan lain
Jika Anda bosan dengan air putih biasa, cobalah memilih variasi rasa atau bahkan tambahkan makanan yang akan membantu memenuhi sebagian cairan tersebut.
Qureshi mengatakan bahwa Anda bisa mengonsumsi buah dan sayuran yang memiliki kandungan air tinggi, seperti semangka, mentimun, dan jeruk.
Namun, kemudian dia menambahkan bahwa tidak ada yang dapat menggantikan air. Sehingga, Anda perlu mencari cara agar air biasa terlihat menarik untuk diminum.
Baca Juga: Ekspedisi Laut Jawa: Dina Salat dan Puasa di Kedalaman 7.000 Meter
Penulis | : | Tatik Ariyani |
Editor | : | Ade S |
KOMENTAR