Nationalgeographic.co.id—Tanggal 1 Maret 2025, umat Islam mulai menjalankan ibadah puasa Ramadan, yang tentunya disambut dengan penuh antusias.
Saat puasa, beberapa orang cenderung kesulitan menjaga tubuh untuk tetap terhidrasi, karena mereka hanya punya waktu minum saat buka puasa hingga waktu sahur.
Meski demikian, kita tetap harus memenuhi kebutuhan air dalam tubuh kita. Dalam hal ini, beberapa ahli memiliki jawaban berdasarkan sains.
Melansir CNN, Nazima Qureshi, ahli diet terdaftar di Toronto mengatakan bahwa kesalahan yang sering dilakukan banyak orang saat menjalani bulan Ramadan adalah tidak minum cukup air.
Hal ini dapat mengakibatkan masalah pencernaan, dehidrasi, dan kurang enak badan.
Sementara itu, Dr. Michael Perskin, seorang dokter geriatri dan dokter penyakit dalam di NYU Langone mengatakan bahwa dehidrasi pada awalnya dapat menimbulkan masalah yang dapat diatasi, tetapi jika terus berlanjut dapat menimbulkan kerusakan yang nyata.
Masalah yang timbul tersebut dapat berupa (perasaan) pusing, mudah tersinggung, kelelahan, sakit kepala, serta lesu.
Jika gejala-gejala tersebut tidak diobati, orang bisa mengalami dehidrasi hingga pingsan, jatuh dan kepalanya terbentur atau tulangnya patah.
Selain itu, jika Anda memiliki penyakit jantung ringan yang mendasarinya, dehidrasi dapat meningkatkan detak jantung dan kemudian dapat menyebabkan kejadian jantung akut atau stroke.
Telah diketahui bahwa kesehatan ginjal juga erat kaitannya dengan konsumsi air.
Dr. Lama Nazzal, seorang nefrolog dan profesor madya di NYU Grossman School of Medicine mengatakan bahwa ginjal adalah organ utama yang membuang cairan yang kita konsumsi sepanjang hari.
Baca Juga: Didukung Penuh oleh Sains, Ini 8 Manfaat Puasa bagi Kesehatan
Menurutnya, kekurangan air dalam jangka panjang dapat menyebabkan penurunan fungsi ginjal.
Untuk menghindari masalah yang ditimbulkan akibat dehidrasi, Perskin menyarankan untuk melakukan pra-hidrasi sebelum memulai puasa daripada hanya menunggu hingga malam tiba untuk menghabiskan semua air sekaligus.
Dia menggambarkan cara ini seperti saat seseorang berlatih untuk maraton, beberapa hari sebelumnya orang itu mungkin perlu minum lebih banyak air serta konsumsi lebih banyak buah dan sayuran.
Selain itu, Nazzal menambahkan bahwa minum air hingga larut malam juga merupakan cara lain yang bisa ditempuh.
Maksudnya, setelah berbuka puasa, orang-orang perlu tetap minum air putih sepanjang malam tersebut.
Orang-orang tidak boleh minum hanya saat merasa haus saja, namun mereka seharusnya minum air sebanyak kebutuhan harian yang diperlukannya sepanjang malam tersebut.
Meskipun para ahli berbeda-beda dalam rekomendasi asupan air, National Academy of Medicine merekomendasikan agar wanita mengonsumsi 2,7 liter cairan setiap hari dan pria mengonsumsi 3,7 liter setiap hari.
Asupan cairan lain
Jika Anda bosan dengan air putih biasa, cobalah memilih variasi rasa atau bahkan tambahkan makanan yang akan membantu memenuhi sebagian cairan tersebut.
Qureshi mengatakan bahwa Anda bisa mengonsumsi buah dan sayuran yang memiliki kandungan air tinggi, seperti semangka, mentimun, dan jeruk.
Namun, kemudian dia menambahkan bahwa tidak ada yang dapat menggantikan air. Sehingga, Anda perlu mencari cara agar air biasa terlihat menarik untuk diminum.
Baca Juga: Ekspedisi Laut Jawa: Dina Salat dan Puasa di Kedalaman 7.000 Meter
Contohnya saja, dengan menambahkan perasan lemon yang ditambahkan dengan sedikit garam laut dan sedikit elektrolit bisa menjadi pilihan yang bagus untuk menjadikan air biasa lebih menarik untuk diminum. Elektrolit sendiri berkontribusi pada hidrasi yang lebih baik.
Anda juga dapat menambahkan rasa pada air biasa dengan menambahkan irisan lemon atau daun mint di dalamnya.
Selain air tersebut jadi berasa, hal itu juga membuat air biasa menjadi lebih menyegarkan.
Makanan tambahan
Selain air, penting pula mengonsumsi sejumlah protein dan serat selama sahur.
Makanan yang memberi Anda energi adalah pilihan yang baik. Contohnya adalah telur, alpukat dan roti panggang, oat semalam, yogurt, dan lainnya.
Kurma yang kaya energi juga dapat menjadi pilihan untuk tambahan makanan. Dalam kurma terkandung kalium, magnesium, dan bahkan elektrolit.
Penulis | : | Tatik Ariyani |
Editor | : | Ade S |
KOMENTAR