Selain dua pendaki yang jadi korban meninggal, ada juga tiga korban pendaki lainnya yang mengalami hipoksia dan gejala acute mountain sickness (AMS). Info kronologi yang Rahman dapatkan dari lapangan adalah sebagai berikut:
Rabu, 26 Februari 2025
- Pukul 07.16 Waktu Indonesia Timur (WIT), para pendaki berangkat dari Bandara Moses Kilangin Timika menuju Base Puncak Cartenz dengan menggunakan Helikopter Milik Komala Indonesia Jenis jenis AS 350 B3 (PK - KIE). Nama-nama pendaki yang berangkat adalah Lilie Wijayantie (WNI); Elsa Laksono (WNI); Saroni (WNI) dan Lody Hidayanto (WNI)
- Pukul 07.34 WIT, para pendaki lainnya berangkat dari Bandara Moses Kilangin Timika menuju Base Puncak Cartenz dengan menggunakan Helikopter Milik Komala Indonesia Jenis jenis AS 350 B3 (PK - KIA). Nama-nama pendaki yang berangkat adalah Fiersa Besari (WNI), Furki Rahmi Syahroni (WNI), dan Indira Alaika (WNI),
- Setelah sampai di Base Camp Yellow Valley, para pendaki melaksanakan kegiatan aklimatisasi.
Kamis, 27 Februari 2025
- Para pendaki melaksanakan kegiatan aklimatisasi dan melatih ulang pendakian menggunakan peralatan khusus dan tali (teknik ascending dan descending) di titik awal jalur pendakian puncak Cartenz.
Jumat, 28 Februari 2025
- Tim Pendaki yang berjumlah 20 orang berangkat dari Base Camp Yellow Valley (5 orang Guide, 7 WNI pendaki, 6 WNA pendaki, dan 2 pendaki Taman Nasional Lorentz) melaksanakan pendakian ke Puncak Cartenz antara pukul 03.00-04.00 WIT.
- Pukul 10.51 WIT, para pendaki melakukan penyeberangan di jembatan Tyrollean.
- Pukul 14.00 WIT, para pendaki terakhir mencapai Puncak Cartenz (karena HT low sehingga tidak ada komunikasi).
- Pukul 19.30 WIT, Ruslan dan Abdullah yang sudah turun lebih awal menyampaikan bahwa semua pendaki sudah Summit (mencapai pundak) tetapi ada 2 orang pendaki an Indira dan Saroni terkena gejala AMS di area bawah puncak saat perjalanan turun.
Penulis | : | Utomo Priyambodo |
Editor | : | Utomo Priyambodo |
KOMENTAR