Meskipun demikian, target ambisius ini masih jauh dari cukup. Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) memperkirakan bahwa hingga 12 gigaton CO2 perlu dihilangkan dari udara setiap tahunnya—sekitar seperempat dari emisi tahunan global saat ini—untuk memberikan dampak signifikan terhadap perubahan iklim.
Untuk mencapai skala ini, perusahaan seperti Captura dan Equatic perlu membangun ribuan fasilitas ekstraksi CO2 di seluruh dunia, yang memerlukan investasi modal miliaran dolar dan pasokan energi bebas karbon yang besar.
Kritikus berpendapat bahwa sumber daya yang besar ini akan lebih efektif dialokasikan untuk mengurangi penggunaan bahan bakar fosil dan beralih ke ekonomi yang sepenuhnya terlistrik.
Jonathan Foley dari Project Drawdown menekankan bahwa penghilangan karbon saat ini masih sangat kecil, mahal, dan menghadapi banyak tantangan teknis. Ia menyarankan agar penelitian lebih lanjut tetap dilakukan, namun prioritas utama harus tetap pada pengurangan emisi secepat mungkin.
Equatic mengklaim bahwa proses mereka menghasilkan hidrogen hijau sebagai produk sampingan, yang berpotensi mengurangi kebutuhan energi eksternal dan meningkatkan efisiensi.
Pemanfaatan energi di luar jam sibuk juga dapat membantu mengurangi biaya operasional. Namun, kekhawatiran mengenai dampak lingkungan dari teknologi ini tetap ada.
Ahli ekologi kelautan, Lisa Levin, memperingatkan bahwa pemrosesan volume air laut yang sangat besar dapat menimbulkan konsekuensi tak terduga bagi ekosistem laut. Ia menyoroti risiko terhadap kehidupan laut, karena proses penyedotan air laut dalam jumlah besar dapat membawa serta plankton, larva ikan, dan organisme kecil lainnya.
Captura dan Equatic mengklaim bahwa teknologi mereka dirancang untuk meminimalkan dampak lingkungan. Equatic telah melakukan penilaian dampak lingkungan untuk memahami potensi implikasi penerapan skala besar, sementara Captura menekankan bahwa proses mereka tidak menambahkan zat asing ke air laut.
Kedua perusahaan menegaskan komitmen mereka untuk menghindari kerusakan lingkungan yang lebih besar dalam upaya dekarbonisasi ini, mengakui bahwa kita masih berada di "wilayah yang belum dipetakan" dalam skala implementasi teknologi ini.
KOMENTAR