Nationalgeographic.co.id—Pernahkah Anda merinding saat kedinginan atau merasa emosi kuat? Jangan khawatir, ini adalah pengalaman universal. Merinding adalah refleks kuno yang diwarisi dari leluhur berbulu kita.
Bayangkan kucing yang mengembangkan bulunya saat terkejut atau takut. Efek yang sama pada nenek moyang kita dulu berfungsi untuk menakuti predator. Bahkan simpanse modern masih menunjukkan piloereksi, yaitu kondisi bulu berdiri karena cemas atau gembira.
Pada manusia, refleks ini bertahan sebagai "sisa evolusi" meskipun bulu tubuh kita sudah jauh berkurang.
Mekanisme merinding: Kerja sistem saraf simpatik
Merinding dipicu oleh sistem saraf simpatik, bagian dari sistem saraf otonom yang mengatur fungsi tubuh tak sadar. Saat terpapar dingin atau emosi tertentu, sistem saraf simpatik memerintahkan otot-otot kecil di bawah kulit, yang disebut arrector pili, untuk berkontraksi.
Kontraksi otot-otot inilah yang membuat rambut berdiri dan menciptakan permukaan kulit yang bergelombang atau merinding. Beberapa orang bahkan mampu mengendalikan refleks merinding ini secara sadar.
Fungsi baru merinding: Menumbuhkan rambut
Sebuah studi tahun 2020 meneliti lebih dalam mekanisme merinding. Penelitian yang dipublikasikan di jurnal Cell ini menggunakan teknologi resolusi tinggi untuk mengamati serat saraf simpatik.
Hasilnya mengejutkan: serat saraf simpatik ternyata melilit sel induk folikel rambut, yaitu sel yang bertanggung jawab untuk pertumbuhan rambut.
Peneliti menemukan bahwa saat tubuh terpapar dingin dalam waktu lama, aktivitas saraf simpatik meningkat. Peningkatan aktivitas ini memicu sel induk untuk meregenerasi folikel rambut dan menumbuhkan rambut baru.
Menurut Yulia Shwartz, salah satu penulis studi dari Universitas Harvard, merinding awalnya adalah respons cepat untuk memberikan kelegaan sesaat dari dingin. Namun dalam jangka panjang, respons ini berevolusi menjadi mekanisme untuk meregenerasi rambut baru saat suhu dingin bertahan.
Baca Juga: Analisis Ilmiah Mendalam: Ternyata Evolusi Itu Sendiri Bisa Berevolusi
Sinyal untuk regenerasi rambut ini berasal dari folikel rambut yang sedang berkembang, yang mengeluarkan protein untuk menarik saraf simpatik.
Interaksi antara saraf dan otot kemudian berbalik, di mana keduanya bekerja sama untuk meregenerasi folikel rambut baru. Temuan ini membuka potensi pemanfaatan merinding dalam perawatan masalah rambut rontok hingga penyembuhan luka.
Merinding dan emosi: Hubungan dengan otak
Fenomena merinding juga terkait dengan imajinasi dan emosi. Beberapa orang lebih mudah merinding saat membayangkan sesuatu atau mendengarkan musik.
Studi tahun 2016 mengungkapkan bahwa orang yang mengalami merinding saat mendengarkan musik memiliki koneksi saraf yang lebih kuat antara korteks pendengaran dan area otak yang memproses emosi.
Koneksi yang lebih kuat ini memungkinkan komunikasi yang lebih baik antara kedua area otak, sehingga menghasilkan pengalaman emosional yang lebih intens saat mendengarkan musik.
Penelitian oleh Anne Blood dan Robert Zatorre menggunakan pemindaian otak untuk mengamati aktivitas otak musisi saat mendengarkan musik yang memicu merinding.
Mereka menemukan bahwa musik yang memicu merinding mengaktifkan jaringan area otak dalam yang terkait dengan aktivitas yang menyenangkan, seperti makan cokelat atau berhubungan seks.
Adam Zeman, seorang ahli saraf, menekankan bahwa studi ini menunjukkan bagaimana imajinasi dapat memicu respons fisik yang kuat, bahkan merinding.
Meskipun sering dianggap sebagai refleks kecil yang tidak berarti, merinding ternyata menyimpan potensi dan fungsi yang lebih dalam dari sekadar sisa evolusi.
KOMENTAR