Bahan biodegradable atau terbarukan seperti bambu dan miselium bisa menjadi alternatif pengganti material konvensional. Pertimbangkan selalu emisi dari proses ekstraksi sumber daya.
3. Beralih ke energi hijau
Listrik dari bahan bakar fosil masih mendominasi. Untuk benar-benar mengurangi dampak lingkungan, beralihlah ke energi terbarukan seperti tenaga surya dan angin.
Investasi awal mungkin besar, tetapi akan menghemat biaya listrik jangka panjang dan memberikan dampak lingkungan yang signifikan. Pilih jenis energi terbarukan yang paling efektif di wilayah Anda.
4. Minimalisir emisi transportasi
Elektrifikasi transportasi adalah solusi, tetapi pastikan seluruh rantai logistik juga menggunakan kendaraan listrik (EV). Emisi dari truk diesel pihak ketiga dapat menghilangkan manfaat EV yang Anda gunakan.
Pertimbangkan juga kebijakan kerja hibrida atau jarak jauh untuk karyawan, serta fasilitas transportasi umum atau carpooling untuk mengurangi emisi dari perjalanan karyawan.
5. Pantau dan laporkan kemajuan
Pencatatan dan pelaporan yang detail sangat krusial. Ukur jejak karbon perusahaan Anda saat ini dan identifikasi area perbaikan. Tetapkan target pengurangan emisi, buat strategi formal, dan publikasikan rencana tersebut.
Laporkan kemajuan secara berkala kepada pelanggan dan stakeholder untuk menunjukkan komitmen Anda pada keberlanjutan. Dokumentasikan setiap perubahan strategi dan alasan di baliknya untuk menjaga transparansi.
Dengan komitmen kuat untuk mengakhiri greenwashing di tahun 2025, perusahaan tidak hanya meningkatkan citra positif, tetapi juga berkontribusi nyata dalam memerangi perubahan iklim dan membangun bisnis yang lebih bertanggung jawab.
Langkah-langkah ini adalah awal yang baik untuk perjalanan anti-greenwashing perusahaan Anda.
Baca Juga: Benarkah Tujuan Sustainability Terancam Akibat Demokrasi Dunia yang Kian Suram?
Termasuk Pengorbanan Manusia, Ini Beragam Respons Masyarakat Zaman Dulu Terhadap Gerhana
KOMENTAR