“Hidrasi bukan hanya tentang seberapa banyak cairan yang bertahan dalam tubuh,” kata Beckett. “Hidrasi juga berkaitan dengan bagaimana air bergerak melalui tubuh, membantu membuang racun, dan menjaga keseimbangan garam.”
Senyawa Teh yang Melawan Penyakit
Teh kaya akan antioksidan, terutama flavonoid seperti katekin, yang berperan dalam melawan kerusakan sel, mengurangi peradangan, dan berpotensi menurunkan risiko penyakit kronis seperti penyakit jantung dan beberapa jenis kanker.
Teh hijau menonjol karena kandungan katekin yang tinggi, menjadikannya sumber kuat sifat anti-inflamasi dan anti-kanker.
Teh hijau mengandung empat katekin utama: epikatekin, epigallokatekin, epikatekin galat, dan epigallokatekin galat (EGCG).
EGCG, khususnya, telah terbukti dalam penelitian awal dapat membantu mengatur kadar gula darah, mengurangi lemak perut, serta meningkatkan oksidasi lemak saat berolahraga, sehingga menjadikannya favorit di kalangan penggemar kesehatan.
Meskipun teh hijau memiliki konsentrasi katekin tertinggi, teh hitam tetap mempertahankan sifat antioksidannya meskipun mengalami proses fermentasi yang mengurangi kadar katekin, kata Vuong.
Proses ini menghasilkan senyawa unik seperti theaflavin dan thearubigin, yang berkontribusi terhadap manfaat kesehatan teh hitam.
Penelitian yang muncul menunjukkan bahwa antioksidan dalam teh dapat berperan dalam mendukung kesehatan mikrobioma usus dengan mendorong pertumbuhan bakteri baik, yang dapat memengaruhi segala hal mulai dari pencernaan hingga fungsi kekebalan tubuh.
Temuan ini menggarisbawahi pentingnya mengonsumsi teh secara keseluruhan, di mana senyawa-senyawanya berinteraksi secara sinergis untuk mendapatkan manfaat kesehatan yang maksimal.
“Orang-orang telah mencoba meniru berbagai senyawa, secara individual, yang ditemukan dalam teh,” kata Julie Stefanski, seorang ahli diet terdaftar dan juru bicara Academy of Nutrition and Dietetics.
Namun, seperti yang dicatat Stefanski, mengisolasi senyawa tertentu dari teh tidak akan pernah memberikan manfaat yang sama seperti meminum secangkir teh karena kompleksitas berbagai senyawa yang ditemukan dalam teh. “Mereka bekerja bersama-sama,” kata Stefanski.
Termasuk Pengorbanan Manusia, Ini Beragam Respons Masyarakat Zaman Dulu Terhadap Gerhana
Source | : | National Geographic |
Penulis | : | Ricky Jenihansen |
Editor | : | Ade S |
KOMENTAR