Setelah membandingkan bagian-bagian tulang belakang megalodon dengan lebih dari 100 spesies hiu yang masih hidup dan yang sudah punah, para peneliti sekarang memperkirakan megalodon mungkin memiliki panjang sekitar 80 kaki (sekitar 24 meter), atau sekitar dua bus sekolah, sementara beratnya mencapai 94 ton atau kira-kira sebesar paus biru.
Sebagai referensi, teori megalodon yang dominan menyebutkan bahwa mereka memiliki panjang 50-65 kaki (sekitar 15-19 meter) dan berat 53-115 ton.
Berdasarkan kesimpulan mereka, bahkan megalodon yang baru lahir adalah makhluk yang cukup besar, dan kemungkinan berukuran sebesar hiu putih besar dewasa modern.
Phillip Sternes, salah satu penulis kedua makalah tersebut, mengatakan sangat mungkin bahwa anak-anak megalodon telah memangsa mamalia laut tak lama setelah dilahirkan.
Sternes juga berpendapat bahwa studi terbaru ini memberikan analisis paling kuat sejauh ini mengenai ukuran dan bentuk tubuh megalodon.
Menurutnya, hiu ini (megalodon) sebenarnya lebih mirip hiu lemon yang sangat besar dengan tubuh yang lebih ramping dan memanjang, daripada menyerupai hiu putih besar yang berukuran besar.
Sementara hiu putih besar memiliki rangka yang lebih besar dan menyerupai torpedo sehingga cocok untuk melesat dengan cepat, hiu lemon berevolusi untuk pelayaran laut yang hemat energi dan berkelanjutan. Konsep efisiensi evolusi ini juga berperan dalam teori alternatif tim tersebut.
Tim Higham, salah satu penulis studi dan ahli biologi di University of California Riverside, mengatakan perenang Olimpiade sebagai pembanding.
Dia menjelaskan, "Anda berenang dengan kepala karena lebih efisien daripada berenang dengan perut. Demikian pula, evolusi bergerak ke arah efisiensi, sebagian besar waktu."
Jika ada kesamaan antara Tim Lemon (dulunya Tim Mako) dan Tim Great White, itu adalah kecepatan megalodon.
Alih-alih mengejar dengan kecepatan tinggi atau pemburu yang lambat dan metodis, penulis studi mengatakan keseimbangan di mana hiu umumnya berenang dengan kecepatan sedang sambil mampu menyerang dengan cepat.
Menurut Sternes, gigantisme bukan hanya tentang menjadi lebih besar, melainkan tentang mengembangkan tubuh yang tepat untuk bertahan hidup dalam skala itu. Dan megalodon mungkin merupakan salah satu contoh paling ekstrem dari hal itu.
Baca Juga: Dunia Hewan: Megalodon, Antara Fosil dan Penampakan 'Aslinya'
Penulis | : | Tatik Ariyani |
Editor | : | Ade S |
KOMENTAR