Nationalgeographic.co.id—Megalodon adalah hiu raksasa yang pernah mendominasi lautan selama jutaan tahun. Memiliki nama ilmiah Otodus megalodon, hiu ini memiliki panjang hingga 18 meter dan gigi tiga kali lipat lebih besar dari hiu putih besar.
Megalodon punah sekitar 2,6 juta tahun lalu. Para ilmuwan percaya bahwa penyebab kepunahannya adalah kombinasi dari perubahan iklim dan persaingan dengan hiu putih besar.
Saat membayangkan megalodon, kemungkinan besar orang-orang membayangkan seekor hiu putih besar yang sangat besar.
Gambaran itu dapat dipahami, mengingat hampir setiap penggambaran predator puncak purba itu dalam penelitian dan budaya populer. Namun, penelitian ilmiah terbaru mungkin mengungkap penggambaran baru mengenai megalodon.
Tahun lalu, sebuah tim internasional mengajukan desain anatomi baru berdasarkan analisis mereka terhadap fosil tulang belakang yang tidak lengkap, seperti dilansir dari Popular Science.
Menurut para peneliti, megalodon yang terkenal itu kemungkinan 'lebih ramping dan bahkan mungkin lebih panjang' daripada teori yang berlaku sebelumnya.
Alih-alih hiu putih besar, tim tersebut mengusulkan hiu mako yang lebih ramping sebagai kerangka acuan.
Hipotesis tersebut memicu perdebatan sengit di kalangan ahli paleobiologi. Banyak di antaranya berpendapat bahwa bukti tersebut masih belum mendukung hiu mako prasejarah raksasa.
Sayangnya, studi lanjutan kemungkinan tidak akan memuaskan siapa pun yang tidak setuju dengan gagasan mengenai hiu mako tersebut.
Menurut banyak penulis studi asli, megalodon mungkin lebih panjang dan ramping daripada penggambaran yang mereka usulkan sebelumnya. Dalam hal paralelisme hiu saat ini, pikirkan lebih sedikit tentang 'hiu mako' dan lebih banyak 'hiu lemon'.
Bentuk dan ukuran megalodon yang direvisi dirinci dalam sebuah makalah yang diterbitkan pada tanggal 9 Maret di jurnal Palaeontologia Electronica.
Baca Juga: Jika Mosasaurus dan Megalodon Bertarung, Siapa yang akan Menang?
Penulis | : | Tatik Ariyani |
Editor | : | Ade S |
KOMENTAR