Shahi tukda
Juga dikenal sebagai double ka meetha atau puding roti India. Hidangan manis nan mewah ini dibuat dengan irisan roti, susu kental manis, gula, ghee atau mentega murni, kunyit, dan kapulaga.
Sajian ini merupakan makanan lezat Idulfitri yang populer di India dan Pakistan. Ada beberapa teori mengenai asal-usul shahi tukda. Sebagian orang percaya bahwa Babur, pendiri Kekaisaran Mughal di India, memperkenalkannya ke Asia Tenggara pada abad ke-16.
Sheer khurma
Terbuat dari bihun semolina yang dihancurkan, puding aromatik ini merupakan bagian tak terpisahkan dari sajian Idulfitri di India, Pakistan, Bangladesh, dan Afghanistan. Sheer khurma diberi air mawar, buah kering, dan rempah-rempah harum seperti kunyit dan kapulaga.
Hidangan penutup yang lezat ini biasanya disajikan tepat setelah salat Idulfitri di pagi hari. Sheer Khurma dianggap sebagai hidangan asli Persia yang diperkenalkan melalui Jalur Sutra.
Tagine
Diberi nama berdasarkan pot tanah liat berbentuk kerucut tempat memasaknya, Tagine adalah semur yang dimasak perlahan. Tagine berisi berbagai macam sayuran musiman, buah kering, daging, herba, dan rempah-rempah.
Hidangan tradisional Arab-Berber ini merupakan makanan pokok di Maroko serta Aljazair, Libya, Tunisia, dan Uni Emirat Arab. Tagine biasanya disajikan dengan batbout—sejenis roti pita khas Maroko. Makanan ini juga cocok disajikan dengan kuskus.
Tufahije
Tufahije terbuat dari apel rebus utuh yang diisi dengan kacang kenari karamel dan krim kocok. Kudapan lezat ini merupakan komponen utama dari setiap sajian Idulfitri di Bosnia dan wilayah Balkan lainnya.
Beberapa orang menganggap hidangan penutup ini berasal dari Persia. Meskipun, hidangan ini diperkenalkan kepada penduduk lokal di Balkan oleh penjajah Ottoman selama penaklukan wilayah tersebut.
Hidangan khas apa yang Anda nantikan selama Idulfitri?
Source | : | Forbes |
Penulis | : | Sysilia Tanhati |
Editor | : | Ade S |
KOMENTAR