Baca Juga: Stegosaurus Dijuluki 'Dinosaurus Terbodoh', Bagian Tubuh Ini yang jadi Biang Keladinya
Mamalia vs Dinosaurus: Anatomi Sebuah Serangan
Meskipun para ahli sejak awal menduga bahwa fosil ini memperlihatkan mamalia yang menyerang dinosaurus, mereka tetap ingin memastikannya secara ilmiah.
“Semua tanda mengarah pada peristiwa pemangsaan,” kata Mallon. “Tapi kami tidak mau langsung berasumsi begitu saja. Kami ini ilmuwan, kan?”
Bisa saja fosil ini menggambarkan mamalia yang sedang mengais bangkai dinosaurus yang baru mati. Untuk menyingkirkan kemungkinan tersebut, para peneliti mengajukan tiga bukti utama.
Pertama, tulang Psittacosaurus tidak menunjukkan tanda-tanda goresan atau gigitan. “Mamalia masa kini, saat mengais bangkai—misalnya di padang savana Serengeti—biasanya meninggalkan bekas gigitan pada tulang,” jelas Mallon. “Tapi pada fosil ini, tak ada satu pun bekas gigitan yang ditemukan.”
Kedua, posisi Repenomamus berada di atas tubuh dinosaurus, seolah-olah sedang menindih dan berusaha menaklukkannya. Menurut para peneliti, posisi ini jauh lebih masuk akal untuk mamalia yang sedang memangsa, bukan mengais bangkai.
“Dan yang paling meyakinkan bagi saya,” tambah Mallon, “adalah posisi kaki belakang mamalia yang terjebak di dalam lipatan kaki belakang dinosaurus.
Ini hanya bisa terjadi jika dinosaurus tersebut ambruk menimpa mamalia—yang artinya dinosaurus itu masih hidup saat kejadian.”
Brusatte pun sepakat dengan kesimpulan para penulis studi. “Kedua hewan itu saling terjerat. Si pemakan daging menancapkan gigi dan cakarnya ke tubuh si pemakan tumbuhan. Maksud saya, mereka jelas tidak sedang berpelukan atau berdansa. Apa lagi kalau bukan sedang bertarung?” ujarnya.
Meninjau Ulang Peran Mamalia di Era Mesozoikum
Source | : | National Geographic |
Penulis | : | Ricky Jenihansen |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR