Meskipun para pembela hipotesis Nanotyrannus mengklaim adanya fosil-fosil lain yang mendukung pandangan mereka, banyak dari spesimen yang diduga ini belum ditempatkan di museum yang terakreditasi atau institusi publik lainnya—sebuah persyaratan standar yang ketat dalam komunitas paleontologi untuk memungkinkan akses dan studi yang objektif.
Pemilik fosil Nanotyrannus yang diklaim telah ditemukan di Montana bahkan pernah mencoba, meskipun gagal, menjual spesimen tersebut melalui lelang publik. Tindakan semacam ini berpotensi menyembunyikan tulang-belulang berharga tersebut dalam koleksi pribadi, merampas kesempatan para ilmuwan untuk mempelajarinya dan menguji hipotesis tentangnya.
Lebih dari selusin fosil T. rex lainnya sudah diketahui dimiliki secara pribadi, sebuah situasi yang menciptakan hambatan signifikan bagi upaya kolektif untuk mempelajari lebih lanjut tentang dinosaurus yang luar biasa ini.
Carr menekankan bahwa kesimpulan yang didapat dari analisis Jane bukanlah hasil yang berdiri sendiri. "Tidak ada spesimen yang berdiri sendiri," katanya.
Pelajaran berharga yang diperoleh dari studi Jane hanya dapat sepenuhnya dipahami dengan adanya sampel-sampel lain dari hewan yang lebih muda dan lebih tua, yang membantu menempatkan fosil tersebut dalam konteks urutan pertumbuhan yang lebih luas.
Meski demikian, masih ada celah dalam urutan pertumbuhan T. rex yang belum sepenuhnya terisi. Di puncak daftar harapan fosil bagi Carr adalah spesimen T. rex yang dapat menunjukkan dengan tepat kapan tengkorak mulai bertransisi dari profil yang lebih panjang dan sempit seperti Jane menjadi rahang yang dalam dan masif seperti pada bentuk dewasa.
Mudah-mudahan, penemuan di masa depan akan ditempatkan di museum publik, dapat diakses oleh para ilmuwan, dan memberikan lebih banyak konteks yang menjelaskan secara rinci bagaimana Tyrannosaurus rex yang hebat itu tumbuh dan berubah dari remaja yang mungkin tampak canggung menjadi predator puncak yang paling mengesankan yang pernah berkeliaran di Bumi.
Baca Juga: Lima Dinosaurus Paling Aneh yang Pernah Ada, Ilmuwan Sekalipun Sampai Mengernyitkan Dahi
---
Pengetahuan tak terbatas kini lebih dekat. Simak ragam ulasan jurnalistik seputar sejarah, sains, alam, dan lingkungan dari National Geographic Indonesia melalui pranala WhatsApp Channel https://shorturl.at/IbZ5i dan Google News https://shorturl.at/xtDSd. Ketika arus informasi begitu cepat, jadilah bagian dari komunitas yang haus akan pengetahuan mendalam dan akurat.
KOMENTAR