Nationalgeographic.co.id—Istana Vatikan atau Istana Apostolik merupakan kediaman kepausan di Kota Vatikan di sebelah utara Basilika Santo Petrus.
Sebagai lokasi utama wisata, bangunan megah ini menjadi tempat bagi sejumlah kapel umum, terutama Kapel Sistina; empat Stanze di Raffaello (Kamar Raphael). Di sana juga terdapat banyak lukisan dinding karya seniman dan penerusnya; Museum dan Galeri Vatikan; dan Perpustakaan Apostolik Vatikan.
“Pada tahun 2019, Apartemen Borgia (Borgia Apartements) juga dibuka untuk umum,” tulis Rene Ostberg di laman Britannica. Apartemen Borgia adalah sebuah rangkaian ruangan di dalam Istana Apostolik.
Selain area publik, Istana Apostolik juga menampung sejumlah kantor Takhta Suci (Holy See), kapel dan kamar pribadi. Seperti Pauline Chapel dan Sala Regia, dan apartemen kepausan itu sendiri.
Istana Apostolik menjadi kediaman resmi Paus sejak abad ke-17
Istana Vatikan telah menjadi kediaman resmi paus sejak abad ke-17. Sedangkan kediaman musim panasnya adalah Castel Gandolfo di Danau Albano, sebelah selatan Roma.
Namun setelah terpilih, Paus Fransiskus menolak untuk tinggal di Istana Apostolik. Ia memilih apartemen dua kamar di Domus Sanctae Marthae (Casa Santa Marta). Casa Santa Marta biasanya digunakan oleh para kardinal pemilih.
Dari abad ke-4 hingga Kepausan Avignon (1309–77), kediaman para Paus berada di Istana Lateran (Lateran Palace) di tenggara Roma.
Pengembangan Istana Apostolik oleh para Paus
Pada awal abad ke-6, Paus Symmachus membangun dua kediaman episkopal di Vatikan, satu di setiap sisi basilika. Kediaman episkopal itu digunakan sebagai tempat tinggal sementara.
Charlemagne kemudian membangun Palatium Caroli di sebelah utara Basilika Santo Petrus. Tujuannya adalah untuk menampung rakyatnya selama kunjungan mereka ke Roma.
Baca Juga: Apa yang Unik dari Batu Nisan Paus Fransiskus yang Disebut 'Kejutan Terakhir'?
Bangunan-bangunan lain yang ditambahkan oleh Paus Leo III dan Eugenius III dimodernisasi oleh Paus Innocent III. Perlindungan tambahan diperoleh ketika Paus Innocent III membangun tembok benteng kedua di dalam tembok yang dibangun oleh Paus Leo IV. Paus Nicholas III memulai pembangunan pertama dari banyak bangunan yang sekarang dikenal sebagai istana kepausan.
Pada masa Renaisans, Paus Nicholas V membangun kembali tembok utara dan barat istana Nicholas III dan mendirikan Perpustakaan Apostolik Vatikan. Ia memanfaatkan arsitek seperti Leon Battista Alberti dan Bernardo Rossellino. Ia juga menugaskan Fra Angelico untuk melukis kisah-kisah Santo Stefanus dan Santo Lawrence di Kapel Nicholas V.
Di bawah perintah Paus Sixtus IV, Giovanni dei Dolci membangun Kapel Sistina, kapel kepausan di dalam Istana Apostolik. Paus Sixtus IV juga merenovasi dan mendekorasi Perpustakaan Apostolik Vatikan. Paus Alexander VI merenovasi Apartemen Borgia dan menugaskan Bernardino di Betto (Pinturicchio) untuk mendekorasi ruangan-ruangan besar dengan lukisan dinding.
Di bawah Paus Julius II, Donato Bramante merancang Halaman Belvedere (Belvedere Courtyard). Halaman itu digunakan untuk menampung koleksi patung-patung kuno milik paus.
Bramante juga menyelesaikan fasad utara dan dua dari apa yang disebut loggia (yang ditambahkan Raphael dengan yang ketiga). Raphael ditugaskan untuk mendekorasi ruangan-ruangan di Segnatura dan Heliodorus serta loggia yang menghadap ke Halaman Maresciallo (Maresciallo Courtyard).
Dibangun untuk Paus Paulus III adalah Sala Regia dan Pauline Chapel, keduanya dirancang oleh Antonio da Sangallo Muda. Pelukis Giorgio Vasari, Taddeo Zucaro, dan Daniele da Volterra menghiasi Sala Regia. Michelangelo melukis kemartiran Santo Petrus dan pertobatan Santo Paulus di Kapel Paulus (1542–50).
Kasino Pius IV merupakan karya Pirro Ligorio dan Giovanni Salustio Peruzzi. Kini bangunan ini menjadi tempat kedudukan Akademi Ilmu Pengetahuan Kepausan. Tiga kapel St. Stephen, St. Peter, dan St. Michael, dan kapel Garda Swiss berasal dari zaman Paus Pius V.
Paus Gregorius XIII (1572–85) bertanggung jawab atas sayap yang menutup sisi utara Halaman San Damaso saat ini. “Sisi utara tersebut berisi kamar-kamar yang didekorasi oleh Antonio Tempestà dan Mathys Bril,” tambah Ostberg.
Dam untuk Galeri Peta (Gallery of Maps), dirancang oleh Ottaviano Mascherino. Galeri itu menampilkan peta wilayah Italia dari desain oleh Ignazio Danti.
Baca Juga: Mengapa Garda Swiss yang Ditugaskan untuk Menjaga Paus dan Vatikan?
Apartemen saat ini di sepanjang sisi timur Halaman San Damaso dibangun pada masa Paus Sixtus V oleh Domenico Fontana. Paus Sixtus V juga membuat sayap baru untuk Perpustakaan Apostolik Vatikan termasuk Sala Sistina. Pembangunan sayap baru itu memotong Halaman Belvedere menjadi dua.
Pada periode Barok, Paus Urbanus VIII membangun Aula Countess Matilda, yang sekarang disebut Kapel Matilda. Aula itu didekorasi oleh Pietro da Cortona. Di bawah Paus Alexander VII, Bernini membangun Scala Regia. Pada akhir abad ke-18 dan ke-19, banyak penambahan dan perubahan yang berkaitan dengan pengembangan Museum dan Galeri Vatikan.
Istana Apostolik adalah “dunia dalam dunia” di Vatikan. Terletak di sebelah Lapangan Santo Petrus, istana ini mungkin langsung dikenali sebagai bangunan tempat Paus menyapa para peziarah. Di sini, Paus juga menyampaikan doa Angelus. Istana Apostolik sebenarnya merupakan jaringan kapel, kantor administrasi, aula publik, dan tempat tinggal pribadi yang sangat luas.
Penting untuk diingat bahwa di masa lalu, istilah Istana Apostolik merujuk pada berbagai lokasi di kota Roma. Tapi untuk saat ini istilah tersebut digunakan secara eksklusif untuk merujuk pada Istana Vatikan.
Bila Anda berada di Roma atau Vatikan, jangan lewatkan Istana Apostolik yang kaya akan sejarah dan karya seni nan memukau itu.
---
Pengetahuan tak terbatas kini lebih dekat. Simak ragam ulasan jurnalistik seputar sejarah, sains, alam, dan lingkungan dari National Geographic Indonesia melalui pranala WhatsApp Channel https://shorturl.at/IbZ5i dan Google News https://shorturl.at/xtDSd. Ketika arus informasi begitu cepat, jadilah bagian dari komunitas yang haus akan pengetahuan mendalam dan akurat.
Source | : | Britannica |
Penulis | : | Sysilia Tanhati |
Editor | : | Ade S |
KOMENTAR