Kesederhanaan Paus Fransiskus semasa hidupnya
Ia adalah seorang pastor yang sederhana dan sangat dicintai di Keuskupan Agungnya, bepergian ke mana-mana, bahkan dengan kereta bawah tanah dan bus.
Ia tinggal di sebuah apartemen dan menyiapkan makan malamnya sendiri, karena ia merasa dirinya sebagai bagian dari umat.
Terpilih menjadi paus dalam konklaf 2013
Dari para Kardinal yang berkumpul dalam konklaf setelah pengunduran diri Benediktus XVI, ia terpilih sebagai Paus pada tanggal 13 Maret 2013. Ia mengambil nama Fransiskus, karena, mengikuti teladan Santo Fransiskus dari Assisi, ia terutama ingin memperhatikan orang-orang termiskin di dunia.
Dari Loggia of Blessings ia muncul dan mengucapkan kata-kata berikut: “Saudara-saudari, selamat malam! Dan sekarang, kita memulai perjalanan ini—Uskup dan Umat. Perjalanan Gereja Roma yang memimpin semua Gereja dalam kasih. Sebuah perjalanan persaudaraan, cinta, kepercayaan di antara kita.”
Dan, sambil menundukkan kepalanya, ia berkata: “Saya meminta Anda untuk berdoa kepada Tuhan agar Ia memberkati saya: doa umat yang memohon berkat bagi Uskup mereka.”
Pada tanggal 19 Maret, Hari Raya Santo Yosef, ia secara resmi memulai pelayanannya sebagai Petrus.
Fokus pelayanan Paus Fransiskus
Selalu memperhatikan mereka yang terpinggirkan dan terbuang oleh masyarakat, Fransiskus setelah terpilih memilih untuk tinggal di Domus Sanctae Marthae, karena ia tidak dapat hidup tanpa kontak dengan orang-orang.
Dan sejak Kamis Putih pertama ia ingin merayakan Misa Perjamuan Kudus di luar Vatikan. Ia mengunjungi penjara-penjara, pusat-pusat bagi para penyandang cacat, atau mereka yang kecanduan narkoba.
Ia mendesak para imam untuk selalu siap memberikan sakramen belas kasih, memiliki keberanian untuk meninggalkan sakristi untuk pergi mencari domba-domba yang hilang. Dan menjaga pintu-pintu gereja tetap terbuka untuk menyambut mereka yang ingin berjumpa dengan wajah Allah Bapa.
Source | : | Vatican News |
Penulis | : | Sysilia Tanhati |
Editor | : | Ade S |
KOMENTAR