Nationalgeographic.co.id—Penangkapan seorang mahasiswa Institut Teknologi Bandung (ITB) oleh pihak kepolisian, akibat unggahan meme kontroversial yang menampilkan rekayasa gambar Presiden Joko Widodo dan Prabowo Subianto, sontak menyita perhatian publik.
Kasus ini mengundang perdebatan mengenai batasan kebebasan berekspresi di dunia maya, khususnya dalam konteks pembuatan dan penyebaran meme.
Meme, sebagai bentuk ekspresi visual yang seringkali mengandung unsur humor atau sindiran, telah menjadi bagian tak terpisahkan dari budaya internet.
Namun, di balik popularitasnya yang meroket dalam beberapa tahun terakhir, tahukah Anda bahwa konsep meme sebenarnya jauh lebih tua dari yang kita kira, bahkan mendahului era internet itu sendiri?
Dari Unit Budaya Abstrak Menjadi Ikon Internet Viral
Ketika mendengar kata "meme," pikiran kita langsung dipenuhi oleh serangkaian gambar, video pendek, atau bahkan frasa lucu yang tersebar luas di internet. Mungkin Anda membayangkan potret bayi cilik dengan kepalan tangan yang memegang keterangan sarkastis tentang kesulitan hidup, atau mungkin wajah pasrah seekor kucing gemuk yang seolah berkata "terserah."
Definisinya dalam konteks modern pun jelas: "item (seperti gambar atau video dengan keterangan) yang menarik atau lucu," demikian kata kamus, "yang tersebar luas secara daring, terutama melalui media sosial." Fenomena ini begitu merajalela, seolah "meme" internet sudah ada sejak dulu.
Namun, tahukah Anda dari mana sebenarnya kata ini berasal?
Mengejutkan memang, kata "meme" bukanlah ciptaan era digital. Jauh sebelum internet merajai, seperti dilansir Merriam-Webster, istilah ini pertama kali diperkenalkan oleh ahli biologi evolusioner terkenal, Richard Dawkins, dalam bukunya yang terbit pada tahun 1976, The Selfish Gene.
Konsep Dawkins tentang "meme" sama sekali berbeda dari pengertiannya yang populer saat ini. Baginya, "meme" adalah sebuah "unit transmisi budaya"—konsep paralel di dunia budaya terhadap apa itu gen dalam biologi.
Dawkins merasa perlu memberikan nama untuk fenomena ini. "Kita membutuhkan nama untuk replikator baru ini," tulisnya, "sebuah kata benda yang menyampaikan gagasan tentang unit transmisi budaya, atau unit imitasi." Ia memilih akar kata Yunani "mimeme" yang relevan, namun menginginkan sesuatu yang lebih ringkas dan berima dengan "gene." Maka lahirlah "meme."
Baca Juga: 'Kilroy Was Here' Meme Misterius yang Viral Sepanjang Perang Dunia
Dawkins menjelaskan bahwa pelafalannya seharusnya "berima dengan 'cream'." Ia juga menambahkan bahwa kata ini secara kebetulan bisa dikaitkan dengan kata "memory" (ingatan) atau kata Prancis "même" (sama).
Lebih lanjut, Dawkins memberikan contoh spesifik apa yang ia maksud: "Contoh-contoh meme adalah melodi, ide, slogan, mode pakaian, cara membuat tembikar atau membangun lengkungan."
Mekanisme penyebarannya pun dijelaskan secara analogis dengan gen: "Sama seperti gen yang memperbanyak diri dalam gene pool dengan melompat dari satu tubuh ke tubuh lain melalui sperma atau telur, demikian pula meme memperbanyak diri dalam meme pool dengan melompat dari satu otak ke otak lain melalui proses yang, dalam arti luas, dapat disebut imitasi."
Definisi kamus yang merujuk pada konsep Dawkins ini adalah "ide, perilaku, gaya, atau penggunaan yang menyebar dari satu orang ke orang lain dalam suatu budaya."
Meskipun Dawkins mencetuskan istilah ini pada tahun 1976, butuh waktu lebih dari 20 tahun agar penggunaannya cukup mapan untuk dicatat dalam kamus. Kata "meme" akhirnya masuk ke dalam kamus pada tahun 1998, ketika edisi Tenth Edition Merriam-Webster Collegiate Dictionary diperbarui.
Bukti penggunaan yang mendorong masuknya kata ini ke dalam kamus terlihat dari berbagai publikasi pada masa itu, seperti kutipan dari Booklist 1 Juni 1988 yang menyebut meme sebagai "ide-ide yang menarik perhatian," atau Robert Anton Wilson dalam Cosmic Trigger II tahun 1991 yang merasa "mewarisi dua meme," serta Jeff Yang di The Village Voice pada 23 November 1993 yang melihat hiphop "telah melemparkan kodenya secara membabi buta ke dalam meme pool."
Penggunaan yang serupa terus muncul, seperti yang dicatat oleh Michael Hirschorn di The Atlantic pada November 2010 atau Claude I. Salem di The New York Times Magazine pada 17 April 2011.
Internet Membentuk Makna 'Meme' yang Baru
Namun, seiring waktu berjalan, kata "meme" mulai mengambil makna baru, makna yang dalam beberapa tahun terakhir menjadi yang paling dominan. Penggunaan pertama yang merujuk pada fenomena internet seperti yang kita kenal sekarang, yang berhasil ditemukan dalam basis data luas Nexis (berisi ribuan publikasi, sebagian besar berita), muncul dalam wawancara CNN pada tahun 1998.
Reporter Greg Leferve kala itu tengah membahas sebuah fenomena digital yang viral: animasi bayi menari yang ikonik. Ia bertanya, "Siapakah bocah ini, yang mengayunkan gitar udaranya, menari boogaloo, dan menghantui 'Ally McBeal'?"
Penciptanya, Michael Girard dari Unreal Pictures, menjelaskan asal-usulnya sebagai "gerakan cha-cha awal yang saya buat sebagai file demo bertahun-tahun yang lalu." Leferve melaporkan, "Sekarang, miliaran salinan penari berkain popok itu menghidupkan layar komputer di seluruh Internet."
Baca Juga: 'Grave of the Fireflies', Film Kartun Paling ‘Menyedihkan’ Sepanjang Masa
Saat itulah Janelle Brown dari Wired News memberikan labelnya: "Dan tiba-tiba, teman-temannya telah meneruskannya dan itu menjadi meme internet." Leferve menambahkan bahwa panduan gaya Wired mendefinisikan meme sebagai "'ide yang menular.'"
Banyak yang meyakini bayi menari ini sebagai "meme" pertama dalam pengertian modern, meskipun menariknya, contoh penggunaan pada tahun 1998 ini, seperti banyak contoh lainnya di tahun-tahun awal, masih dilihat sebagai semacam iterasi dari makna Dawkins yang sudah ada.
Evolusi makna ini terus berlanjut. Lev Grossman, menulis di Time pada 9 Juli 2008, memberikan gambaran yang lebih jelas tentang bagaimana meme internet menyebar, berawal dari forum seperti 4chan.
Ia menceritakan tradisi "Caturday" di 4chan, di mana gambar kucing diunggah dengan keterangan lucu seolah kucing itu berbicara. Salah satunya adalah foto kucing abu-abu gemuk dengan keterangan "I CAN HAS CHEEZBURGER?". Gambar ini kemudian keluar dari 4chan, menyebar ke web yang lebih luas, dan menginspirasi blog icanhascheezburger.com. Tak lama, orang lain membuat gambar serupa yang disebut "lolcats."
Grossman mencatat, "Sekarang Anda dapat membeli kaos lolcat dan pin lolcat dan magnet kulkas lolcat. September lalu investor membeli icanhascheezburger.com dengan harga sekitar AS$2 juta." Kisah lolcats ini menunjukkan bagaimana meme internet tidak hanya menyebar, tetapi juga bisa menjadi fenomena budaya dan komersial.
Pada akhirnya, penggunaan baru ini menjadi begitu berbeda dan dominan sehingga layak mendapatkan definisi tersendiri dalam kamus. Bukti terus terkumpul dari berbagai sumber, seperti Maura Judkis di The Washington Post pada 16 Oktober 2012 yang menulis tentang pembuat lelucon internet yang "mulai bekerja membuat meme" setelah aksi Felix Baumgartner memecahkan rekor terjun bebas.
E! pada 27 September 2013 bahkan mengajak pembaca untuk membuat meme sendiri berdasarkan foto selebriti, sementara William Gruger di Billboard.com pada 31 Juli 2014 melaporkan tentang band The Vamps yang menggelar kompetisi #thevampsmeme untuk mempromosikan EP mereka yang dijadwalkan rilis 4 Agustus.
Makna baru "meme" ini akhirnya melakukan debutnya di Merriam-Webster pada tahun 2015. Definisinya kini secara eksplisit mencakup konteks internet: "item (seperti gambar atau video dengan keterangan) atau genre item yang menarik atau lucu yang tersebar luas secara daring terutama melalui media sosial."
Evolusi Penggunaan Kata 'Meme' Itu Sendiri
Menariknya, kata "meme" itu sendiri kini sedang mengalami semacam evolusi semantik, sebuah hal yang, jika dipikir-pikir, sangatlah "meme-y" untuk terjadi. Kita mulai melihat penggunaannya sebagai kata kerja.
Sebagai contoh, Sara Delgado melaporkan di Teen Vogue pada 28 Januari 2019 bahwa penggemar Ariana Grande mulai "meme-ing" sampul album barunya dengan berbagai foto sang penyanyi.
Kata ini juga mulai digabungkan dengan kata lain untuk menciptakan istilah baru, seperti adjective "meme-tastic." Madison Dapcevich menggunakan istilah ini dalam artikel IFLScience.com pada 1 Januari 2019 ketika membahas kisah-kisah "paling meme-tastic dan Internet-trendy tahun 2018."
Tentu saja, penggunaan kata kerja atau kata sifat ini masih merupakan "meme" dalam pengertian Dawkins (unit budaya yang menyebar) yang belum sepenuhnya populer dalam konteks internet modern—tetapi sejarah telah menunjukkan bahwa bahasa adalah entitas yang dinamis, dan kami akan terus mengamati ke mana evolusi kata "meme" ini akan berlanjut.
--
Pengetahuan tak terbatas kini lebih dekat! Dapatkan berita dan artikel pilihan tentang sejarah, sains, alam, dan lingkungan dari National Geographic Indonesia melalui WhatsApp Channel di https://shorturl.at/IbZ5i dan Google News di https://shorturl.at/xtDSd. Jadilah bagian dari komunitas yang selalu haus akan ilmu dan informasi!
KOMENTAR