Saat plankton naik, demikian pula predator mereka. Dan predator dari predator tersebut, dalam parade biomassa yang memainkan peran besar dalam cara nutrisi didaur ulang di seluruh lautan.
Ikan kakatua menggunakan lendirnya untuk tidur dengan damai
Banyak ikan hanya mencari tempat yang tenang untuk tidur di malam hari. Namun ikan kakatua tidur di tempat yang lebih jauh. Mereka menyembunyikan diri di dalam lapisan lendir seperti kantung tidur di bawah air.
“Ikan kakatua membuat kantung lendir semacam ini. Dan mereka hanya duduk di dalamnya pada malam hari di terumbu karang,” kata Heithaus.
Lapisan lendir tampaknya melindungi ikan kakatua dari predator dan parasit sementara ikan pirus yang besar itu bersantai. Ada juga bukti bahwa lendir itu mengandung antibiotik yang menangkal patogen. Dan ruang tertutup itu juga dapat mencegah bau ikan menarik perhatian yang tidak diinginkan.
Menariknya, mengganggu kepompong lendir akan membuat ikan waspada dan membuatnya berenang dengan kecepatan tinggi.
Apakah ikan laut dalam tidur?
Bahkan di kedalaman laut, tempat sinar matahari tidak pernah mencapainya, ikan mungkin masih menjalani beberapa bentuk istirahat. Meskipun mungkin tidak terlihat seperti yang biasa kita lakukan.
“Saya menduga sebagian besar ikan laut dalam masih memiliki ritme sirkadian. Pasalnya ritme ini tidak perlu dipengaruhi oleh cahaya,” kata Radford. “Ada gen jam yang dapat mengatur jam sirkadian, jadi cahaya bukanlah satu-satunya mekanisme pengaturan.”
Dalam contoh lain, ikan gua buta di Meksiko ditemukan melakukan semacam tidur di siang hari. Hewan tersebut berhenti bergerak hingga mereka dirangsang, saat itu, mereka akan mulai berenang lagi. Ikan gua buta tetap lebih aktif di malam hari.
Bukti lain lagi bahwa ikan dapat beraktivitas diurnal, atau aktif di siang hari, serta nokturnal, atau bahkan krepuskular. Aktivitas mencapai puncaknya menjelang senja dan fajar.
Pada akhirnya, ikan lebih mirip manusia daripada yang sering kita duga.
“Ikan adalah vertebrata pertama di bumi yang indah ini,” kata Mourrain. “Jadi sebenarnya bukan, ‘Apakah mereka tidur seperti kita?’ Melainkan ‘Apakah kita tidur seperti mereka?’”
---
Pengetahuan tak terbatas kini lebih dekat. Simak ragam ulasan jurnalistik seputar sejarah, budaya, sains, alam, dan lingkungan dari National Geographic Indonesia melalui pranala WhatsApp Channel https://shorturl.at/IbZ5i dan Google News https://shorturl.at/xtDSd. Ketika arus informasi begitu cepat, jadilah bagian dari komunitas yang haus akan pengetahuan mendalam dan akurat.
Penulis | : | Sysilia Tanhati |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR