Mungkinkah layar Spinosaurus sebenarnya adalah punuk? Karena kita tidak tahu bagaimana duri saraf dinosaurus ini ditutupi oleh kulitnya. Mungkin saja Spinosaurus dilengkapi dengan punuk tebal seperti unta yang berisi timbunan lemak yang dapat ditarik ke bawah saat kekurangan. Alih-alih sebuah layar tipis. Bila teori ini terbukti, maka dibutuhkan perombakan besar-besaran dalam cara Spinosaurus digambarkan dalam buku dan acara TV. Tetapi itu bukan hal yang mustahil.
Masalahnya adalah Spinosaurus hidup di hutan basah dan lembap serta lahan basah di Afrika pada pertengahan Zaman Kapur. Dan bukan di gurun tandus yang dihuni unta modern. Sulit untuk membayangkan bahwa punuk akan menjadi adaptasi evolusi yang disukai di tempat yang makanan (dan air) relatif berlimpah.
Teori ketiga: layar spinosaurus merupakan karakteristik seksual untuk menarik betina
Layar Spinosaurus mungkin merupakan karakteristik yang dipilih secara seksual. Jantan dari genus dengan layar yang lebih besar dan lebih menonjol akan disukai oleh betina selama musim kawin.
Jantan Spinosaurus yang berlayar besar akan mewariskan sifat genetik ini kepada keturunannya, sehingga siklus ini terus berlanjut. Sederhananya, layar Spinosaurus adalah padanan dinosaurus dari ekor burung merak. Burung merak jantan dengan ekor yang lebih besar dan lebih mencolok lebih menarik bagi betina.
Namun jika layar Spinosaurus merupakan tampilan seksual, mengapa dinosaurus pemakan daging lain pada periode Cretaceous tidak dilengkapi dengan layar? Faktanya adalah bahwa evolusi dapat menjadi proses yang sangat tidak menentu. Jadi, yang dibutuhkan dalam proses itu hanyalah nenek moyang Spinosaurus acak dengan layar dasar untuk memulai semuanya. Jika nenek moyang Spinosaurus dilengkapi dengan tonjolan aneh di moncongnya, keturunannya jutaan tahun kemudian akan memiliki tanduk alih-alih layar!
Teori keempat: layar Spinsoaurus adalah alat untuk navigasi
Baru-baru ini, sekelompok ahli paleontologi sampai pada kesimpulan yang mengejutkan bahwa Spinosaurus adalah perenang yang ulung. “Dan mungkin, pada kenyataannya, telah menjalani gaya hidup semi atau hampir sepenuhnya di laut,” Strauss menambahkan lagi.
Mereka bersembunyi di sungai-sungai Afrika utara bak seekor buaya raksasa.
Jika demikian halnya, maka kita harus menerima kemungkinan bahwa layar Spinosaurus merupakan semacam adaptasi laut untuk navigasi. Seperti sirip hiu atau tangan berselaput anjing laut.
Ada beberapa bukti pendukung dari teori-teori di atas, seperti:
Penjelasan manakah yang paling masuk akal? Nah, seperti yang akan dikatakan oleh ahli biologi mana pun, struktur anatomi tertentu dapat memiliki lebih dari satu fungsi. Lihatlah berbagai tugas metabolisme yang dilakukan oleh hati manusia. Kemungkinannya adalah layar Spinosaurus berfungsi terutama sebagai alat untuk menunjukkan seksualitas. Tapi mungkin juga berfungsi sebagai mekanisme pendinginan, tempat penyimpanan lemak, atau navigasi.
Source | : | ThoughtCo. |
Penulis | : | Sysilia Tanhati |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR