Sejarah Dunia: Ketika Bangsa Eropa Saling Berebut Rempah-Rempah

By Sysilia Tanhati, Jumat, 12 Juli 2024 | 08:00 WIB
Perang rempah-rempah bisa dianggap sebagai salah satu konflik pertama yang melanda sebagian besar wilayah dunia. Bagaimana kisah perang rempah dalam sejarah dunia? (Public Domain)

Pengaruh Spanyol

Tetangga Portugal, Spanyol, juga mulai mengalihkan perhatian mereka ke timur untuk ikut serta dalam perdagangan rempah-rempah. Pada tahun 1519, Raja Charles V dari Spanyol mengirim penjelajah Ferdinand Magellan untuk berlayar ke barat mengelilingi dunia.

Sedihnya, Magellan kehilangan nyawanya di tempat yang sekarang disebut Filipina. Pada awal tahun 1540-an wilayah itu dinamai menurut nama raja Spanyol, Raja Philip II.

“Magellan meninggal dan empat dari lima kapalnya hilang,” ungkap Ollivier.

Namun kapalnya yang tersisa membawa kembali lada hitam dan rempah-rempah lainnya dalam jumlah besar ke Spanyol. Rempah-rempah yang dibawa itu menjadikan perjalanan tersebut sukses secara finansial di mata Charles V.

Belanda memegang kendali

Pemain Eropa terbesar ketiga dalam perdagangan rempah-rempah adalah Belanda. Negara ini mulai meningkatkan perekonomiannya dengan memasok kapal ke Portugal pada abad ke-16. Berkat keterampilan pembuatan kapalnya, Belanda tumbuh sebagai kekuatan Eropa.

Belanda akhirnya menguasai pelayaran dan perdagangan di seluruh Eropa utara. Akhirnya, mereka memutuskan ingin memperluas kekuatan pelayaran dan ingin terlibat dalam perdagangan rempah-rempah. Dan di sinilah konflik sebenarnya dimulai.

Monopoli Belanda atas kepulauan rempah-rempah

Pada awal abad ke-17, sangat jelas terlihat bahwa Belanda ingin menguasai perdagangan rempah-rempah. Mereka akan melakukannya dengan cara apa pun.

Pada tahun 1607, Belanda menjalin aliansi berbasis perdagangan cengkeh dengan Sultan Ternate di Kepulauan Rempah. 2 tahun kemudian, mereka menduduki Kepulauan Banda, yang memberi mereka kendali atas perdagangan pala.

Baca Juga: Tanaman Safron: Manfaat, Cara Minum, Efek Samping dan Harganya