Nationalgeographic.co.id - Rasanya hampir semua orang sudah tahu betul apa itu hormon testosteron. Bila mengacu pada Kamus Besar Bahasa Indonesia, testosteron adalah hormon laki-laki yang dihasilkan oleh testis yang menyebabkan timbulnya ciri seks sekunder laki-laki.
Lantas apa yang akan terjadi bila seorang laki-laki mengalami kekurangan hormon testosteron? Hormon testosteron sangat penting bagi pria. Hormon ini membentuk sisi maskulin, seperti suara yang lebih berat, pertumbuhan janggut, hingga otot.
Hormon ini juga berperan dalam prosuksi sperma, tingkat libido, kekuatan otot, sampai kepadatan tulang. Bila tidak memiliki cukup hormon testosteron, bisa saja seorang laki-laki mengalami masalah pada beberapa hal di atas.
Baca Juga : Diduga Alami Pelecehan Seksual, Wanita yang Alami Koma Hampir 10 Tahun ini Melahirkan
Melansir Hellosehat.com, Rabu (9/1/2019), setelah seorang laki-laki memasuki usia 30 tahun, maka ia akan mengalami penurunan kadar testosteron secara berkala. Namun hal ini tidak akan menimbulkan perubahan fisik maupun libido secara signifikan. Bila hal tersebut terjadi, maka bisa jadi hal tersebut memang diakibatkan oleh rendahnya testosteron.
Dilansir dari Boldsky.com, Rabu (9/1/2019), beberapa hal seperti terlalu lama dalam kondisi stres, kecelakaan, obesitas, hingga pengaruh obat-obatan tertentu, dapat mempengaruhi kadar testosteron seseorang.
Terkait dengan hal tersebut, apa saja tanda-tanda seorang laki-laki mengalami kekurangan hormon testosteron? berikut ini ada beberapa tanda yang mudah diketahui—meski begitu, belum tentu dengan adanya tanda ini Anda mengalami kekurangan hormon testosteron.
1. Tidak ereksi pagi hari
Umumnya laki-laki akan mengalami ereksi pada pagi hari setelah bangun tidur. Namun bila kadar hormon testosteron rendah, ereksi pada pagi hari ini pun tak terjadi. Lebih parahnya, kekurangan hormon testosteron juga membuat pria rentan mengalami disfungsi ereksi.
2. Susah tidur
Kekurangan hormon testosteron bisa membuat laki-laki sulit untuk tidur, bahkan terbangun dengan rasa lelah yang berlebihan. Tanda ini memang samar terhadap hal lain. Namun bila gejala ini ditemukan pada usia di atas 35 tahun, maka kemungkinan tingkat testosteron rendah.
Source | : | Hellosehat.com,Boldsky.com |
Penulis | : | Gregorius Bhisma Adinaya |
Editor | : | Gregorius Bhisma Adinaya |
KOMENTAR