Setiap saya menyajikan informasi seperti ini, orang pasti akan bilang: “Tapi ibu saya melakukan ini semua dan dia tetap mengidap demensia” atau “Bagaimana dengan Ronald Reagan (Presiden Amerika Serikat periode 1981-198)?”
Ayah saya adalah seorang sarjana, direktur kreatif global di perusahaan periklanan besar, memiliki jaringan pertemanan yang banyak sepanjang hidupnya dan menikmati 60 tahun pernikahan. Dia meninggal karena penyakit Alzheimer. Pengalaman saya dengan ayah saya ini memotivasi penelitian saya ini.
Hidup dengan gaya hidup aktif dan sehat dianggap meningkatkan “cadangan kognitif” yang menghasilkan ketahanan otak yang lebih kuat hingga orang dapat menjaga fungsi otaknya pada masa tua, terlepas dari potensi akumulasi dari gejala Alzheimer.
Oleh karena itu, semua faktor yang disebutkan ini mungkin tidak menghentikan penyakit Alzheimer, tapi hal-hal tersebut dapat membantu orang hidup lebih lama dengan kesehatan otak yang baik. Menurut saya, itu saja sudah menjadi tujuan yang cukup untuk hidup dengan gaya hidup yang lebih sehat dan aktif.
Tulisan ini diterjemahkan dari bahasa Inggris oleh Reza Pahlevi.
Nicole Anderson, Associate Professor of Psychology and Psychiatry, University of Toronto
Artikel ini terbit pertama kali di The Conversation. Baca artikel sumber.
Source | : | The Conversation Indonesia |
Penulis | : | National Geographic Indonesia |
Editor | : | Gregorius Bhisma Adinaya |
KOMENTAR