Data Spitzer menunjukkan bahwa objek itu juga tidak boleh memuntahkan banyak air. Tetapi jika Oumuamua adalah jenis komet yang aneh, itu bisa memuntahkan uap air atau gas non-karbonasi lain yang tidak terdeteksi Spitzer, yang bisa menjelaskan bagaimana benda itu melesat.
"Oumuamua terbuat dari air yang tenang, bukan Perrier," gurau astronom Gregory Laughlin dari Yale University.
Laughlin dan koleganya kini sedang mengerjakan studi yang menunjukkan bahwa Oumuamua melepaskan semburan gas seperti nozzle yang sumbernya bermigrasi melintasi permukaan objek, mengikuti kehangatan matahari.
Baca Juga : Cakram Bengkok dan Spiral dengan Bintang Raksasa di Ujung Bima Sakti
Migrasi itu akan membiarkan Oumuamua jatuh melalui ruang tanpa berputar begitu cepat sehingga pecah. Komet-komet lain, termasuk yang dikunjungi oleh pesawat ruang angkasa Rosetta, memperlihatkan jenis jet pelacak matahari ini.
"Keanehannya adalah bahwa (Oumuamua) harus dibuat dari es yang cukup murni untuk menjelaskan keluarnya gas seperti itu," kata Laughlin.
Tidak jelas apakah sebuah komet, bahkan yang aneh, dapat dibuat dari es murni. Jadi mungkin saja Oumuamua bisa menjadi pecahan es dari tubuh yang lebih besar, seperti jika planet es terlalu dekat dengan tetangga yang lebih besar dan terkoyak, katanya.
Sayangnya, tidak ada cara untuk memeriksa bagaimana struktur Oumuamua sekarang karena ia terlalu jauh untuk diamati.
"Jika (Oumuamua) mewakili populasi, akan ada peluang untuk melihat dari dekat," kata Laughlin.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com, penulis: Resa Eka Ayu Satika. Baca artikel sumber.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | National Geographic Indonesia |
Editor | : | Gita Laras Widyaningrum |
KOMENTAR