Sekelompok Muslim Sufi asal Spanyol mulai membangun masjid ini di kota San Cristobal de las Casas untuk menampung komunitas yang sedang tumbuh di Chiapas.
Setelah setahun hidup bersama komunitas itu, Iacolutti berkenalan dengan para imam yang memimpin komunitas Muslim pedesaan di negara bagian Chiapas, jauh di bagian selatan negeri.
Giulia Iacolutti
Anastasio Gomez mengganti namanya menjadi Ibrahim Chechev saat pertama kali masuk Islam. Sekarang, dia adalah imam Komunitas Ahmadi di San Cristobal de las Casas.
Dengan menggabungkan praktik-praktik pribumi mereka dengan Islam, 400 orang mualaf ini hidup dengan budaya yang jauh berbeda dari rekan-rekan mereka di Mexico City.
Untuk satu hal, mereka cenderung berbaur dengan mudah, karena banyak perempuan pribumi yang menutup kepala mereka dengan kerudung.
"Saya ingin berbicara bahasa saya, saya ingin mengenakan pakaian adat, tapi saya juga ingin percaya pada Allah," kata mereka pada Iacolutti.
Giulia Iacolutti
Baraka (kedua dari kiri) adalah ibu dari tiga anak perempuan dan imam Masjid Al-Kausar di Chiapas. Setelah masuk Islam dia mengganti namanya dari Dominga.
Giulia Iacolutti
Amina berdiri di luar rumahnya di Molinos de Arcos.
Namun, keterpencilan membuat mereka kesulitan untuk mempertahankan prinsip-prinsip penting agama mereka. Chiapas merupakan negara bagian yang miskin.
Di sana, daging yang disembelih sesuai syariat Islam, atau daging halal, sangat jarang.
Giulia Iacolutti
Anak sapi kembar siam yang telah diawetkan berdiri di sebuah toko daging di San Cristobal de las Casas. Daging halal sulit ditemukan di pedesaan, jadi umat Muslim yang taat harus melakukan penyembelihan sendiri.
Saat hari raya Idul Adha tiba, Iacolutti menyaksikan komunitas Muslim mengurbankan dua ekor sapi dan segera memberikan dagingnya untuk tetangga-tetangga Kristen mereka.
"Salah satu ajaran luhur Islam adalah Anda harus membantu orang lain yang lebih miskin dari Anda," katanya.
KOMENTAR