Setelah setahun hidup bersama komunitas itu, Iacolutti berkenalan dengan para imam yang memimpin komunitas Muslim pedesaan di negara bagian Chiapas, jauh di bagian selatan negeri.
Dengan menggabungkan praktik-praktik pribumi mereka dengan Islam, 400 orang mualaf ini hidup dengan budaya yang jauh berbeda dari rekan-rekan mereka di Mexico City.
Untuk satu hal, mereka cenderung berbaur dengan mudah, karena banyak perempuan pribumi yang menutup kepala mereka dengan kerudung.
"Saya ingin berbicara bahasa saya, saya ingin mengenakan pakaian adat, tapi saya juga ingin percaya pada Allah," kata mereka pada Iacolutti.
Namun, keterpencilan membuat mereka kesulitan untuk mempertahankan prinsip-prinsip penting agama mereka. Chiapas merupakan negara bagian yang miskin.
Di sana, daging yang disembelih sesuai syariat Islam, atau daging halal, sangat jarang.
Saat hari raya Idul Adha tiba, Iacolutti menyaksikan komunitas Muslim mengurbankan dua ekor sapi dan segera memberikan dagingnya untuk tetangga-tetangga Kristen mereka.
"Salah satu ajaran luhur Islam adalah Anda harus membantu orang lain yang lebih miskin dari Anda," katanya.
Source | : | National Geographic |
Penulis | : | Lutfi Fauziah |
Editor | : | Gita Laras Widyaningrum |
KOMENTAR