Nationalgeographic.co.id - Pagophobia merupakan ketakutan akan es atau segala sesuatu yang dingin atau beku. Istilah pagophobia berasal dari bahasa Yunani Kuno, yaitu “pago” yang berarti es dan “phobos” yang berarti ketakutan (fobia).
Fobia es ini masih berkaitan dengan ketakutan akan tempat dingin, makanan/minuman dingin, cuaca dingin, suhu dingin, takut kedinginan, takut salju, dan takut membeku.
Sama seperti fobia pada umumnya, tidak ada penyebab pasti yang dapat menjelaskan mengapa seseorang bisa sangat takut terhadap es atau suhu dingin. Namun, ada beberapa faktor yang bisa memengaruhi pagophobia, seperti faktor genetik, lingkungan, serta trauma psikologis yang pernah dialami di masa lalu.
Mungkin orang tersebut sudah sangat terbiasa tinggal di tempat beriklim tropis, sehingga mengalami syok mental berat ketika harus pindah dan menetap di daerah beriklim sangat dingin. Mungkin orang dengan pagophobia pernah tergelincir di permukaan es yang licin dan mengalami luka berat karenanya, atau mereka pernah terjebak di situasi dingin ekstrem yang menyebabkan mereka sampai mengalami hipotermia dan frostbite. Fobia dingin juga dapat terjadi setelah seseorang mengalami trauma pada otak.
Apapun penyebabnya, seseorang dengan pagophobia akan merasa cemas dan emosional apabila terpapar dengan kondisi dingin.
Fobia dingin tidak sama dengan alergi dingin. Alergi dingin adalah gangguan kulit yang muncul hanya di suhu dingin.
Alergi adalah kondisi autoimun yang terjadi ketika sistem kekebalan tubuh justru menyerang zat yang biasanya tidak menimbulkan ancaman bagi tubuh manusia. Ketika tubuh Anda mengalami paparan terhadap zat alergen ini, maka timbullah reaksi alergi.
Sementara itu, fobia atau phobia itu sendiri adalah suatu perasaan takut yang ekstrim dan kecemasan berlebihan terhadap suatu hal yang tidak masuk akal, baik itu objek maupun situasi yang sebenarnya tidak menimbulkan bahaya. Seseorang yang memiliki fobia es akan menghalalkan segala macam cara untuk menghindari kontak dengan segala macam hal yang bersifat dingin atau beku.
Gejala pagophobia pada umumnya didominasi oleh gejala psikologis/emosional, yang bisa berkembang menjadi gejala fisik. Gejala alergi hanya terbatas pada fisik. Kulit yang memiliki alergi terhadap dingin akan menjadi merah dan mengalami gatal-gatal. Reaksi alergi dingin dapat langsung diobati dengan obat alergi umum, tapi tidak demikian dengan gejala fobia dingin.
Gejala pagophobia dapat bermacam-macam, tergantung dari seberapa parah tingkat ketakutan seseorang pada pemicu fobianya.
Pada umumnya, seseorang yang memiliki pagophobia biasanya menunjukkan tanda atau gejala sebagai berikut ketika berhadapan dengan benda dingin atau berada di tempat yang dingin:
Gejala fobia ini juga mungkin timbul ketika orang tersebut hanya sekadar melihat objek fobianya, seperti melihat es krim yang dijajakan penjual atau dimakan oleh orang lain, atau menonton tayangan TV yang menampilkan situasi dingin atau daerah beriklim salju.
Pengobatan pagophobia pun sama seperti terapi fobia pada umumnya, yang biasanya mencakup psikoterapi CBT (untuk menghentikan kecemasan, ketakutan, dan sekaligus memperbaiki pola pikir), obat-obatan medis (kombinasi antidepresan, beta-blocker, dan antikecemasan), maupun kombinasi keduanya. Selain itu, hipnoterapi dan Neuro-Linguistic Programming (NLP) juga bisa dijadikan terapi dampingan untuk mengendalikan gejala fobia es.
Source | : | Hellosehat.com |
Penulis | : | National Geographic Indonesia |
Editor | : | Gita Laras Widyaningrum |
KOMENTAR