Menurut dia, hujan yang terjadi dalam kategori lokal, ringan atau tidak deras dan juga tidak lama, sehingga tidak berarti musim kemarau di Indonesia telah berakhir.
Hujan-hujan lokal bisa sangat mungkin terjadi di beberapa wilayah Indonesia karena Indonesia dikelilingi lautan. Alhasil, masih memungkinkan adanya suplai penguapan dari laut yang tumbuh menjadi awan berpotensi hujan.
Namun, Adi menekankan bahwa ini hanya terjadi pada titik-titik tertentu saja.
Di bulan September mendatang, potensi hujan yang intens baru akan terjadi di wilayah Aceh, Sumatera Utara, Kalimantan Barat, Kalimantan Utara, Papua Barat dan Tengah. Sebab, wilayah tersebut sudah memasuki musim hujan sejak Juli dan awal Agustus.
Baca Juga: Ditengah Kemarau Menyengat, Tiba-tiba Turun Hujan. Ketahui Penyebabnya
"Jadi sangat memungkinkan kalau ada yang bilang, di wilayah Medan dan Aceh sekarang sering hujan. Wilayah itu dan beberapa wilayah lainnya memang sudah memasuki musim hujan, bahkan puncak kemaraunya sudah selesai di periode Juni-Juli" jelas Adi.
Musim hujan sendiri akan bergerak dari daerah ujung barat Indonesia ke arah timur.
"Kalau musim hujan itu ya (umumnya) memang bergerak dari wilayah Aceh, lalu bergerak ke provinsi lain di sumatera dan seterusnya".
Namun, untuk wilayah pulau Jawa, potensi hujan di September masih rendah. (Kompas.com/ Ellyvon Pranita)
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Mahmud Zulfikar |
Editor | : | Bayu Dwi Mardana Kusuma |
KOMENTAR