Nationalgeographic.co.id – "Jika terjadi hujan-hujan lokal di musim kemarau itu ya biasa. Musim kemarau bukan berarti tidak ada hujan sama sekali, tetapi curah hujan memang rendah sifatnya," kata Kasubid Analisis Informasi Iklim BMKG, Adi Ripaldi.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksikan kemarau tahun ini lebih panjang dari tahun sebelumnya. Hal ini juga berimbas pada kekeringan yang melanda di sejumlah wilayah.
Sebanyak 55 wilayah kabupaten/kota menetapkan status siaga darurat kekeringan. Seluruh wilayah tersebut tersebar ke dalam tujuh provinsi, yaitu Banten, Jawa Barat, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur.
Kemarau yang berlangsung sejak April 2019 diperkirakan akan berujung pada puncaknya di bulan Agustus 2019.
Banyak daerah di Indonesia masih mengalami kemarau panjang. Tapi, Kompas.com mewartakan hujan turun di Aceh dan Medan.
Baca Juga: 'Hujan Plastik' Terjadi di Salah Satu Pegunungan Tertinggi di Amerika
Banyak warganet kebingungan terkait kekeringan panjang yang melanda sejumlah daerah. Karena daerah mereka di Aceh dan Medan sudah turun hujan.
Untuk menjawab persoalan tersebut, Kompas.com menghubungi Kasubid Analisis Informasi Iklim BMKG, Adi Ripaldi, Rabu (21/8/2019) yang menyatakan bahwa hujan yang terjadi saat ini masih bersifat normal atau wajar.
Menurut dia, hujan yang terjadi dalam kategori lokal, ringan atau tidak deras dan juga tidak lama, sehingga tidak berarti musim kemarau di Indonesia telah berakhir.
Hujan-hujan lokal bisa sangat mungkin terjadi di beberapa wilayah Indonesia karena Indonesia dikelilingi lautan. Alhasil, masih memungkinkan adanya suplai penguapan dari laut yang tumbuh menjadi awan berpotensi hujan.
Namun, Adi menekankan bahwa ini hanya terjadi pada titik-titik tertentu saja.
Di bulan September mendatang, potensi hujan yang intens baru akan terjadi di wilayah Aceh, Sumatera Utara, Kalimantan Barat, Kalimantan Utara, Papua Barat dan Tengah. Sebab, wilayah tersebut sudah memasuki musim hujan sejak Juli dan awal Agustus.
Baca Juga: Ditengah Kemarau Menyengat, Tiba-tiba Turun Hujan. Ketahui Penyebabnya
"Jadi sangat memungkinkan kalau ada yang bilang, di wilayah Medan dan Aceh sekarang sering hujan. Wilayah itu dan beberapa wilayah lainnya memang sudah memasuki musim hujan, bahkan puncak kemaraunya sudah selesai di periode Juni-Juli" jelas Adi.
Musim hujan sendiri akan bergerak dari daerah ujung barat Indonesia ke arah timur.
"Kalau musim hujan itu ya (umumnya) memang bergerak dari wilayah Aceh, lalu bergerak ke provinsi lain di sumatera dan seterusnya".
Namun, untuk wilayah pulau Jawa, potensi hujan di September masih rendah. (Kompas.com/ Ellyvon Pranita)
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Mahmud Zulfikar |
Editor | : | Bayu Dwi Mardana Kusuma |
KOMENTAR