Nationalgeographic.co.id - Susu dan yogurt adalah dua minuman poipuler yang dianggap memiliki manfaat bagi kesehatan tubuh. Meski terbuat dari bahan yang sama, keduanya memiliki kandungan nutrisi yang berbeda. Bila dilihat nutrisinya, mana yang lebih sehat untuk tubuh? Yuk, simak penjelasannya berikut ini.
Susu merupakan hasil perahan binatang ternak, umumnya sapi atau kambing. Meski begitu, minuman yang umumnya berwarna putih ini bisa juga berasal dari tumbuhan, seperti kacang kedelai atau almond. Sementara itu, yogurt merupakan susu yang kemudian difermentasikan dengan ditambahkan bakteri baik.
Berdasarkan Data Komposisi Pangan Indonesia, susu sapi segar mengandung protein, lemak, kalsium, fosfor, zat besi, kalium, natrium, vitamin A, B, C, dan D. Semua kandungan nutrisi tersebut dapat membantu menjaga kesehatan tulang dan gigi serta menjaga tekanan darah tetap normal.
Baca Juga: Manfaat Jahe, Ampuh Sembuhkan Mual-mual dan Muntah
Kandungan nutrisi yogurt tidak berbeda jauh dengan susu sapi, yakni kalsium, zat besi, dan beragam vitamin A, B, C, serta D. Namun, yogurt diperkaya juga dengan probiotik atau bakteri baik yang hidup di sistem pencernaan. Untuk itulah, yogurt sangat menyehatkan sistem pencernaan dan menguatkan sistem kekebalan tubuh.
Baik susu maupun yogurt, keduanya sama-sama memberikan manfaat bagi tubuh. Jadi, Anda bebas memilih mana yang ingin Anda nikmati. Contohnya, meminum segelas susu untuk sarapan atau membuat yogurt buah sebagai camilan di siang hari.
Meski menyehatkan, minum susu atau makan yogurt tetap ada batasannya. Keduanya mengandung kalori yang jika dikonsumsi berlebihan bisa meningkatkan risiko naiknya berat badan. Selain itu, kandungan lemak jenuhnya juga cenderung tinggi sehingga bisa meningkatkan risiko penyakit jantung jika dikonsumsi terlalu banyak.
Dalam satu hari, anak-anak diperbolehkan minum susu sebanyak 2 gelas ukuran 250 ml dan orang dewasa 3 gelas susu dengan ukuran yang sama. Sementara untuk yogurt, anak berusia di atas 9 tahun diperbolehkan makan sebanyak 750 gram yogurt per hari atau setara dengan 3 cangkir kecil.
Bukan hanya porsinya saja, pilihan susu dan yogurt juga harus disesuaikan dengan kebutuhan. Contohnya, susu untuk orang yang ingin diet dan orang dengan penyakit diabetes. Susu yang direkomendasikan untuk orang dengan kondisi ini adalah susu rendah lemak (skim milk).
Kemudian, Anda juga perlu mencari tahu apakah susu tersebut dipasteurisasi atau tidak. Susu yang dipasteurisasi terbilang paling aman karena sudah melewati proses pemanasan untuk membunuh bakteri di dalam susu.
Begitu pula ketika Anda berniat membeli yogurt. Ada beberapa hal yang perlu Anda perhatikan. Meski tekstur dan rasa juga jadi faktor penentu, perhatikanlah jenis dan label kemasan yogurt.
Source | : | Hellosehat.com |
Penulis | : | National Geographic Indonesia |
Editor | : | Gita Laras Widyaningrum |
KOMENTAR