Nationalgeographic.co.id - Lari itu gratis, tidak perlu alat dan bisa melihat pemandangan indah--tidak heran lari menjadi salah satu olahraga paling populer di dunia.
Jumlah pelari rekreasional di Australia berlipat ganda dari tahun 2006 ke 2014. Saat ini lebih dari 1,35 juta orang Australia (7,4%) berlari untuk rekreasi dan olah raga.
Penelitian kami, yang terbit di British Journal of Sports Medicine, menunjukkan bahwa lari dapat secara signifikan meningkatkan kesehatan dan mengurangi resiko kematian setiap saat.
Dan kita tidak perlu lari cepat atau jauh untuk memperoleh manfaatnya.
Riset sebelumnya telah menemukan bahwa lari mengurangi risiko obesitas, tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, difabilitas, diabetes tipe 2, penyakit jantung, dan kanker.
Lari juga meningkatkan ketahanan aerobik, fungsi jantung, keseimbangan, dan metabolisme.
Hal-hal ini adalah komponen penting dalam kesehatan kita secara keseluruhan. Jadi, tentu masuk akal bila lari dikaitkan dengan peningkatan usia hidup. Tapi bukti-bukti ilmiah yang ada tidak konsisten mendukung kaitan ini.
Baca Juga: Benarkah Cuka Sari Apel Bermanfaat Bagi Kesehatan Kita?
Kajian kami meringkas hasil 14 studi individual pada hubungan antara lari atau jogging dengan risiko kematian akibat berbagai sebab, penyakit jantung, dan kanker.
Kami mengumpulkan data lebih dari 230.000 peserta penelitian, 10% di antaranya pelari. Penelitian-penelitian ini melacak kesehatan para peserta selama 5,5 hingga 35 tahun. Selama periode penelitian ini, 29.951 peserta meninggal.
Sewaktu kami mengumpulkan data dari penelitian, kami menemukan pelari memiliki risiko 27% lebih rendah terhadap kematian yang disebabkan oleh apa pun selama periode penelitian dibanding non-pelari.
Source | : | The Conversation Indonesia |
Penulis | : | National Geographic Indonesia |
Editor | : | Gita Laras Widyaningrum |
KOMENTAR