"Kami tinggal di Bali, lalu saya berpikir masalah apa yang bisa kita pecahkan. dan kami terpikir mengenai waste plastic, itu masalah besar untuk orang besar. Tetapi kita bisa berperan in our part," tambah dia. Dia menyebut, saat itu terdapat 40 negara yang melarang kantong plastik. "Jadi kami berpikir, kalau 40 negara bisa, ayo Indonesia, ayo Bali, kita pasti bisa," ucapnya penuh semangat.
Dia mengaku sebagai anak yang masih kecil, dia dan adiknya tidak mempunyai rencana ataupun strategi apapun saat memulai Bye Bye Plastic. "Hanya pikiran untuk membuat Bali sebagai pulau yang bebas dari kantong plastik, very simple," cetus gadis ini.
Penulis | : | Bayu Dwi Mardana Kusuma |
Editor | : | Bayu Dwi Mardana Kusuma |
KOMENTAR