Nationalgeographic.co.id - Bekerja dalam penerbangan luar angkasa memang tidak mudah. Bahkan, terdapat hal-hal yang terjadi tidak sesuai dengan rencana. Mulai dari kesulitan mendarat di bulan, hingga beberapa ledakan roket.
Oleh karena itu, para insinyur pasti belajar dari kesalahan mereka dan memiliki beberapa hal baru untuk dipikirkan untuk waktu berikutnya. Berikut tujuh kegagalan dalam penerbangan luar angkasa agar dapat diperbaiki di masa depan:
1. Kebakaran SpaceX Crew Dragon
Sebuah uji mesin dari Crew Dragon milik SpaceX yang akan membawa astronot ke Stasiun Luar Angkasa Internasional, tidak sesuai rencana. Laporan media lokal dan gambar menunjukkan segumpal asap besar yang berasal dari lokasi pengujian.
"Sebelumnya, SpaceX melakukan serangkaian uji mesin pada kendaraan uji Crew Dragon di tempat uji kami di Landing Zone 1 di Cape Canaveral, Florida," kata seorang juru bicara perusahaan, dilansir dari Space.com (24/12/2019).
Baca Juga: Foto Terakhir Rover Opportunity Tunjukkan Panorama Mars dengan Detail
Penyebab kebakaran diduga karena bocornya katup dan komponen yang rusak. Sejak itu, SpaceX memperbaiki masalah dan melakukan serangkaian tes tanah yang sukses dari sistem batalkan Crew Dragon.
Selain itu, SpaceX juga akan meluncurkan penerbangan uji coba Ab-Flight Abort mulai 11 Januari, dengan tujuan menerbangkan orang ke stasiun luar angkasa pada tahun 2020.
2. Boeing Starliner dalam orbit yang salah
Seperti SpaceX, Boeing juga memiliki kontrak NASA untuk terbang, yang pada akhirnya akan menerbangkan astronot dalam perjalanan ke Stasiun Luar Angkasa Internasional. Untuk melakukan itu, Boeing telah membangun kapsul ruang angkasa baru yang disebut CST-100 Starliner. Dirancang untuk diluncurkan ke orbit menggunakan roket Atlas V, berlabuh di stasiun dan kembali ke Bumi untuk melakukan pendaratan di darat dengan parasut dan airbag.
Pada 20 Desember, Boeing meluncurkan penerbangan uji Starliner pertama ke Stasiun Luar Angkasa Internasional, tetapi misi tersebut tidak mencapai tujuannya.
Penyebabnya adalah kesalahan pada jam misi yang menyebabkan Starliner berpikir itu adalah bagian akhir dari misinya, mengarahkan pesawat ruang angkasa untuk menggunakan propelan yang sangat dibutuhkan untuk perjalanan ke stasiun.
Masa Depan Pengolahan Sampah Elektronik Ada di Tangan Negara-negara Terbelakang?
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | National Geographic Indonesia |
Editor | : | Gita Laras Widyaningrum |
KOMENTAR