Penelitian menunjukkan bahwa mereka yang berolahraga dengan intens secara teratur cenderung memiliki metabolisme lebih cepat, yang berarti mereka membakar lebih banyak kalori saat istirahat daripada mereka yang berolahraga dengan santai.
Dalam sebuah studi, 10 pria yang berolahraga intens selama 45 menit, metabolismenya meningkat sebesar 37% untuk hari itu, dibandingkan dengan hari lain ketika mereka tidak berolahraga.
Studi lain menemukan bahwa perempuan yang berolahraga dengan intens setiap hari selama 16 hari membakar kalori 33% lebih banyak sepanjang harinya daripada yang tidak berolahraga. Dan membakar kalor 15% lebih banyak dari yang berolahraga santai.
Meskipun olahraga bermanfaat untuk menekan nafsu makan, tapi olahraga yang intens dalam jangka panjang juga cenderung memiliki nafsu makan yang lebih besar daripada mereka yang tidak berolahraga. Ada dua solusi untuk hal ini: kita bisa meningkatkan porsi makan agar seimbang dengan intensitas olahraga atau kurangi tingkat intensitasnya.
Stres
Baca Juga: Peneliti: Trenggiling Mungkin Berperan dalam Penyebaran Virus Corona
Stres berlebihan diketahui berpotensi meningkatkan nafsu makan. Ini sebagian besar disebabkan oleh efek peningkatan kadar hormon kortisol, hormon yang memicu rasa lapar dan mengidam makanan. Mungkin karena ini kita selalu merasa lapar jika sering mengalami stres.
Dalam sebuah penelitian diketahui bahwa orang-orang yang memiliki tingkat stres lebih tinggi, cenderung makan lebih banyak dibanding mereka yang memiliki tingkat stres rendah.
Itulah faktor penyebab mengapa sering timbulnya rasa lapar. Apakah Anda mengalami hal-hal tersebut?
Membedah Target Ambisius Mozambik Memaksimalkan Potensi 'Blue Carbon' Pesisirnya
Source | : | IFL Science |
Penulis | : | Aditya Driantama H |
Editor | : | Gita Laras Widyaningrum |
KOMENTAR