Nationalgeographic.co.id—Sekelompok peneliti menemukan reptil terkecil di dunia. Reptil dari jenis bunglon ini ditemukan di wilayah utara Pulau Madagaskar di Afrika Timur.
Para peneliti kemudian memberi bunglon kecil nama ilmiah Brookesia nana. Karena ukuran tubuhnya yang sangat kecil, reptil ini bisa juga disebut sebagai nano bunglon. Saking kecil tubuhnya, bunglon ini bisa ditaruh di atas ujung jari telunjuk manusia. Bunglon itu bisa dengan nyaman bertengger di ujung jari tanpa harus terjatuh karena lebar ujung jari pun nanyata cukup muat untuk menampung panjang tubuh si bunglon.
Laporan hasil penemuan dan deskripsi atas bunglon kecil tersebut telah diterbitkan di jurnal Scientific Reports pada 28 Januari 2021. Dalam laporan tersebut para peneliti menjelaskan bahwa Brookesia jantan dewasa yang mereka temukan merupakan reptil dewasa paling kecil bahkan vetebrata atau hewan bertulang belakang dewasa paling kecil yang pernah ditemukan. Mereka juga menjelaskan bahwa spesies ini ditemukan di kawasan hutan hujan yang mulai terdegredasi atau rusak di wilayah Madagaskar utara.
Saat ini baru dua individu Brookesia nana yang berhasil ditemukan para peneliti di Pulau Madagaskar tersebut. Yang menarik, kedua individu tersebut merupakan pasangan jantan dan betina dari spesies tersebut.
Baca Juga: Si Panjang Lidah Bunglon Calumma
Si betina memiliki panjang tubuh, dari ujung moncong sampai kloaka atau lubang ekresi dan reproduksinya, sekitar 19 milimeter, sedangkan panjang tubuhnya jika diukur sampai ekor adalah 29 milmeter. Adapun si jantan memiliki panjang tubuh, dari moncong sampai kloakanya, sekitar13,5 milimeter atau 22 milimeter jika diukur samai ujung ekornya.
Para peneliti meyakini bahwa bunglon mini ini adalah hewan reptil terkecil yang pernah ditemukan di dunia sampai saat ini. Sebelumnya, reptil terkecil di dunia yang pernah ditemukan dan didefinisikan adalah Brookesia tuberclata yang memiliki panjang tubuh hanya sekitar setengah milimeter lebih panjang Brookesia nana jantan.
Seekor pejantan dan seekor betina Brookesia nana yang ditemukan para peneliti ini merupakan individu-indvidu yang sudah dewasa, bukan masih anak-anak atau remaja. Sebelumnya, para peneliti telah melakukan pemindaian CT mikro terhadap si betina. Hasilmnya, peneliti menemukan ada dua telur di dalam tubuh Brookesia nana betina tersebut. Itu artinya si betina sudah dewasa.
Demikian pula pada Brookesia nana jantan yang ditemukan. Para peneliti melihat bahwa alat kelami si jantan sudah berkembang dengan baik. Itu aritnya Brookesia nana jantan itu juga sudah matang secara seksual.
Baca Juga: Penambangan Batu Permata Ilegal Dukung Kepunahan Lemur Di Madagaskar
Yang menarik, alat kelami si jantan itu sebenarnya tidak bisa dibilang kecil jika dibandingkan dengan proporsi ukuran keseluruhan tubuhnya. Para peneliti menemukan, alat kelamin Brookesia nana jantan itu berukuran hampir 20 persen dari total ukuran tubuhnya. Menurut tim peneliti, kondisi ini memungkinkan Brookesia nana jantan bisa kawin dengan Brookesia nana betina yang jauh lebih besar. Dan memang seperti yang para peneliti temukan, ukuran tubuh Brookesia nana betina dewasa memang lebih besar dibanding Brookesia nana jantan.
Para peneliti mengatakan bahwa habitat bunglon kecil ini juga kecil dan sangat terbatas. Mungkin hanya sekitar beberapa hektar. Hal ini bisa membuat spesies tersebut terancam punah.
“Sayangnya, habitat nano bunglon ini berada di bawah tekanan berat akibat penggundulan hutan, tetapi kawasan tersebut baru-baru ini ditetapkan sebagai kawasan lindung, dan mudah-mudahan hal itu akan memungkinkan bunglon baru yang mungil ini bertahan hidup,” kata Oliver Hawlitschek, salah satu peneliti dalam tim riset penemuan tersebut, seperti dilansir New Atlas.
Source | : | New Atlas,Scientific Reports |
Penulis | : | Utomo Priyambodo |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR