Menurut Gosliner, domba daun adalah hermafrodit (memiliki organ reproduksi jantan dan betina) dan harus kawin dengan individu lain untuk menghasilkan massa telur.
"Telur-telur itu menetas menjadi larva bercangkan yang menghabiskan satu atau dua minggu di dalam plankton. Kemudian, mereka membuang cangkangnya dan memulai hidupnya sebagai siput kecil," katanya.
Baca Juga: Elysia chlorotica Si Siput Laut, Molusca
Domba daun juga hidup di Abrainvillea, sejenis ganggang berbulu halus yang tumbuh di daerah sibstrat lunak. Seperti lumpur atau pasir halus.
"Mereka tidak ditemukan di terumbu karang tetapi di daerah yang berdekatan dengan terumbu karang," kata Gosliner.
"Domba daun menghabiskan seluruh hidupnya pada spesies alga itu, dan anda sering melihat seluruh koloni mereka di sana, saya telah melihat hingga 15 atau 20 pada satu bilah alga. Terkadang, anda dapat melihat massa telur siput, yang merupakan kumparan spiral kecil."
Domba daun tidak berada dalam bahaya kritis, tapi masihm menghadapi ancaman terhadap kelangsungan hidup, termasuk hilangnya habitat. Praktik seperti penangkapan ikan ilegal dan penangkapan ikan yang merusak dan menghancurkan habitat laut akan membunuh hewan yang hidup di dalamnya.
Baca Juga: Kesaksian Penyelam soal Kehidupan di Palung Mariana, Laut Tedalam Bumi
Source | : | BBC,Wawancara Indi Apriadi Putra |
Penulis | : | Fikri Muhammad |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR