Bonn dan rekannya mengatakan, orang-orang Mesir Kuno mungkin membawa batuan dengan strategi jitu. Mereka menggunakan alat semacam gerobak untuk membawa batu, lalu menariknya di gurun yang telah dibasahi dengan air.
Dalam penelitian, Bonn melakukan percobaan di laboratorium menggunakan miniatur gerobak Mesir Kuno dan wadah berisi pasir yang telah dikeringkan di oven.
Dan hasil penyelidikan, mereka menyimpulkan bahwa orang-orang Mesir kuno membasahi pasir dengan air sehingga mengurangi gesekan antara peranti pengangkut batu dan pasir di bawahnya. Akibatnya, pengangkut itu lebih mudah untuk beroperasi.
Seperti dilaporkan situs Livescience, temuan terbaru ini membantu menjawab salah satu misteri sejarah yang paling abadi: bagaimana orang-orang Mesir kuno mampu menyelesaikan pembangunan piramida yang tampaknya mustahil.
Baca Juga: Pabrik Bir Tertua di Dunia Ditemukan di Mesir, Pasok Kebutuhan Ritual
Air yang ditambahkan pada pasir hingga level basah tertentu akan membentuk 'jembatan kapiler'. Tetesan air akan bertindak seperti lem yang merekatkan pasir, membuatnya menjadi kaku dan meminimalisasi gesekan dengan benda yang bergerak di atasnya.
"Saya terkejut bahwa total gaya tarik bisa dikurangi hingga 50 persen," kata Bonn seperti dikutip Washington Post. Jumlah orang yang dibutuhkan untuk menarik gerobak berisi batu juga berkurang setengahnya, dibandingkan saat melintasi gurun pasir dalam keadaan kering. Berkurangnya gesekan dan gaya tarik terjadi karena pembasahan menyebabkan peningkatan kekakuan pasir gurun.
"Kereta luncur bergerak lebih mudah pada pasir gurun yang basah karena pasir itu tidak membentuk gundukan di depan gerobak, tidak seperti yang terjadi bila gerobak ditarik di atas pasir kering," urai Bonn.
Penulis | : | National Geographic Indonesia |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR