Tidak ada satupun makanan yang seratus persen steril menurut Ingrid. Ada lebih dari 100 spesies sel dalam saluran cerna kita dan ini semua membentuk mikrobioma manusia. 80 persen sel imun, ada dalam saluran cerna manusia. Saluran cerna bisa mengatur otak kita.
Mengarah pada mikrobioma yang sehat, kita bisa menghambat pertumbuhan mikroba jahat dengan rempah menurut Inggrid. "Makanya makanan tradisional awet karena kaya akan bumbu," ucapnya.
Pangan fermentasi tradisional Indonesia secara umum didominasi oleh bakteri asam laktat dan difermentasi secara spontan, tutur Ingrid. "Kecuali kalau sudah dijadikan industri besar. Seperti misalnya tempe."
Baca Juga: Jejak Jalur Rempah, Legenda Kebun Gambir di Persimpangan Selat Malaka
Dadih, adalah susu fermentasi tradisional berbahan susu kerbau yang kaya akan mikroba baik. Inggrid yang meneliti bakteri asam laktat dari dadih melihat, walaupun proses pembuatanya tidak higienis tapi bukan berarti itu adalah produk gagal.
Ingrid yakin tidak ada yang sakit mengonsumi dadih. Tandanya apa? berarti ada sesuatu yang amat kuat yang melindungi kita, mikroba yang secara spontan tumbuh bisa melawan semua bakteri cemaran atau cemaran patogen.
"Semakin banyak ragam mikrobiota yang ada di saluran cerna kita maka akan mengakibatkan kita semakin sehat. Dalam bakteri yang mengandung asam laktat akan menghasilkan senyawa bioaktif," tuturnya.
Baca Juga: Kemukus, Si Emas Hitam yang Nyaris Hilang di Jalur Rempah Nusantara
Hutan Mikro Ala Jepang, Solusi Atasi Deforestasi yang Masih Saja Sulit Dibendung?
Source | : | Bincang Redaksi National Geographic Indonesia |
Penulis | : | Fikri Muhammad |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR