Para ahli paleontologi berpendapat, Wrangel juga merupakan tempat terakhir yang dihuni mamut. Subspesies mamut katai beranak-pinak di sini hingga 1700 SM, lebih dari 6.000 tahun setelah populasi mamut di tempat lain punah. Gadingnya yang melengkung dapat ditemukan di mana-mana di pulau ini, tergeletak di pantai kerikil, dasar sungai, bahkan tersandar di pondok penjaga—hasil buruan dari zaman lain.
Meskipun satwa kutub telah lama berkembang biak di Wrangel, dapat dipastikan tidak demikian halnya dengan manusia. Terletak 140 kilometer di lepas pantai timur laut Siberia, selama berabad-abad Wrangel tidak lebih dari rumor, fatamorgana, atau khayalan terbalut kabut.
Entah pulau, entah benua, mungkin pula gerbang gaib ke Kutub Utara. Hampir sepanjang abad ke-19 “Negeri Wrangell” dianggap sebagai semacam Ultima Thule, dunia lain yang berada di luar dunia yang kita ketahui. Sebelum terbukti keberadaannya, Pulau Wrangel menyandang berbagai nama: Negeri Tikegen, Pulau Plover, Negeri Kellett.
!break!
Kesimpangsiuran tentang Wrangel membingungkan para pembuat peta—bahkan ada yang menduga bahwa daratan ini tersambung ke Greenland yang membentang hingga melintasi Kutub.
Sepanjang 1800-an dan awal 1900-an hampir setiap ekspedisi penjelajahan yang tersasar ke sekitar Wrangel berakhir dengan “nahas”. Pada awal 1820-an, para pemburu Chukchi di pesisir Siberia timur laut memberi tahu penjelajah Rusia Ferdinand von Wrangel tentang daratan di utara yang kadang-kadang terlihat saat kondisi atmosfer sedang bagus.
Wrangel berlayar menuju tanah legenda itu, tetapi terhalang oleh es dan gagal melabuhkan matanya sekalipun.Hampir 30 tahun kemudian, kapten sebuah kapal Inggris yang sedang mencari ekspedisi Sir John Franklin mengira dia melihat sebuah pulau besar membayang di kejauhan.
Setelah itu, banyak kapten kapal pemburu paus yang yakin pernah melihat pulau itu, meskipun pernyataan mereka disangsikan, karena di Arktika terkenal banyak fatamorgana dan ilusi fantastis lainnya. Ekspedisi Arktika Amerika yang dilaksanakan pada 1879 berhasil mendekati Wrangel—cukup dekat sehingga komandannya, George Washington De Long, bisa memastikan bahwa itu adalah pulau dan bukan benua kutub.
Namun, De Long tidak pernah berhasil mendarat di Wrangel; kapalnya, U.S.S. Jeannette, terjebak di tengah es kutub selama hampir dua tahun, sampai tenggelam sekitar 1.290 kilometer di barat lautnya. Baru pada Agustus 1881 sekelompok orang Amerika dengan kapal uap Thomas L. Corwin—mereka menjelajahi Kutub Utara untuk mencari kapal Jeannette yang hilang—menginjakkan kaki di Wrangel dan benar-benar membuktikan keberadaannya.
Kelompok pencari itu, termasuk Muir yang masih muda, mengibarkan bendera Amerika dan menyatakan Wrangel sebagai milik AS atas nama Presiden mereka. Kelompok Corwin menyebut pulau itu New Columbia, tapi nama itu tidak berumur panjang.
Tahun itu juga, Muir menerbitkan uraian pertama di dunia mengenai Wrangel secara berseri dalam sebuah surat kabar San Francisco, kemudian dikumpulkan dalam kisah perjalanan mengasyikkan: The Cruise of the Corwin.
!break!
Selama lebih dari 30 tahun berikutnya tidak ada lagi yang datang ke pulau ini. Kemudian mulai lagi rangkaian ekspedisi nahas, diawali dengan Ekspedisi Arktika Kanada pada 1913: para awaknya terpaksa meninggalkan kapal Karluk yang rusak, dan melintasi 130 kilometer es laut menuju Wrangel untuk mencari tempat perlindungan.
Saat mereka diselamatkan delapan bulan kemudian, 11 dari 25 krunya telah menemui ajal di Wrangel atau di dekatnya. Upaya yang dipimpin Kanada pada 1921 untuk mencapai Pulau Wrangel dan mengklaimnya sebagai wilayah Inggris mengakibatkan hilangnya empat jiwa lagi.
Penulis | : | |
Editor | : | Administrator |
KOMENTAR