Sidik jari dapat digunakan untuk mengetahui penggunaan narkoba, juga bom, oleh seseorang. Teknik ini sedang dikembangkan oleh peneliti dari Sheffield Hallam University.
Sidik jari tidak hanya memuat pola guratan, tapi juga materi dari permukaan kulit dan zat-zat yang dihasilkan kelenjar. Metode yang dipakai kepolisian saat ini hanya dapat memindai pola guratan untuk kemudian dibandingkan dengan basis data untuk mencari kecocokan. "Dengan cara lama, seseorang yang tidak memiliki catatan kriminal biasanya akan sulit ditemukan," kata Francese.
Metode yang baru akan mengambil banyak gambar dari sidik jari dari permukaan yang berbeda, menggunakan teknologi yang disebut Mass Spectrometry Imaging untuk menghasilkan tanda kimiawi yang detail. .
Dalam sebuah percobaan, ilmuwan bisa memastikan bahwa orang yang menjadi relawan dalam studi telah memegang kondom. Proses yang sama juga dapat mendeteksi obat-obatan yang telah dicerna. Francese sendiri menemukan kafein pada sidik jarinya sendiri. "Kadarnya meningkat dengan bertambahnya kopi yang saya minum," kata Francese usai membaca sidik jarinya.
UK Home Office menginvestasikan sedikitnya 80.000 Poundsterling untuk mendanai penelitian ini, dan Francese optimis jika sistem ini akan segera diterapkan di kepolisian. "Butuh waktu untuk mengintegrasikan setiap teknologi baru, tapi dugaan saya teknologi ini akan dipakai setidaknya dalam dua atau tiga tahun mendatang," katanya.
Penulis | : | |
Editor | : | Yunanto Wiji Utomo |
KOMENTAR