Bagi rakyat Sumba, ritual pemakaman merupakan salah satu acara adat yang sangat esensial. Sebelum dikuburkan, jenazah disemayamkan di rumah adat. Jenazah disemayamkan berbalut kain tenun ikat. Di depan pelataran rumah adat, terdapat seperangkat alat musik tradisional. Sebuah tambur dari kulit sapi, juga gong dengan berbagai ukuran.
Para pelayat wanita dipersilakan masuk ke dalam rumah adat, sambil diiringi musik. Mereka duduk melingkar, dan menangisi almarhum. Terkadang di sela-sela tangisannya mereka juga merintih pedih. Sambil menangis, mereka juga menyelipkan pesan-pesan kepada almarhum agar menjaga keluarga mereka yang sudah lebih dulu meninggal.
Setiap keluarga akan mendatangi rumah adat, dan bergantian menangisi almarhum. Setiap keluarga yang datang melayat diwajibkan membawa hewan ternak atau tenun ikat sebagai persembahan dan simbol persaudaraan.
Simak file audionya:
#jelajahsumba: Pemakaman adat Sumba by Teguhwicaksono
Simak liputan lengkapnya di National Geographic Traveler edisi Desember 2011 Jelajah Sumba - Lintas Dua Dunia (Teguh Wicaksono/NGT)
Penulis | : | |
Editor | : | Oik Yusuf |
KOMENTAR