Nationalgeographic.co.id—Jawaban singkatnya adalah iya, beberapa ikan memang minum air laut, tetapi tidak semua. Ikan adalah hewan yang luar biasa dan memiliki beberapa solusi yang keren untuk hidup. Secara alami, berbagai jenis ikan telah mengembangkan solusi yang berbeda.
Jenis ikan bertulang yang hidup di laut, seperti cod, herring, tuna, dan sebagainya, memiliki beberapa cara untuk mengeluarkan air dari tubuhnya. Selain menelan dan buang air kecil - seperti yang dilakukan manusia, ikan ini dapat melakukannya melalui kulit dan insang.
Untuk memahami cara kerjanya, pertama-tama kita perlu mengetahui bahwa ikan bertulang memiliki konsentrasi garam yang berbeda dalam tubuh dengan lingkungannya. Artinya, mereka lebih atau kurang asin daripada air tempat mereka berenang.
Tubuh ikan laut kurang asin daripada air laut, sedangkan tubuh ikan air tawar lebih asin daripada air tempat mereka hidup (sungai dan danau).
Baik ikan laut maupun ikan air tawar harus mengontrol jumlah air dan garam dalam tubuhnya, agar tetap sehat dan terhidrasi.
Ikan laut bertulang terus-menerus kehilangan air dari tubuhnya, melalui proses yang disebut osmosis. Selama itu, air bergerak melalui membran (seperti kulit), dari area dengan konsentrasi lebih rendah ke area dengan konsentrasi lebih tinggi.
Karena tubuh ikan laut kurang asin daripada air laut, ia memiliki konsentrasi garam yang lebih rendah. Bila ikan benar-benar kehilangan air melalui osmosis maka air mengalir daru tubuh mereka, melalui kulit dan insang ke air laut.
Baca Juga: Ikan Kepala Domba 'Bergigi Manusia' Terpancing di Amerika Serikat
Karena mereka terus-menerus kehilangan air, ikan harus minum banyak air laut agar tetap terhidrasi.
"Ikan laut memiliki ginjal, yang memompa kelebihan garam ke dalam kencingnya sehingga mereka bisa mengeluarkannya dari tubuh mereka. Mereka juga memiliki sel khusus di insangnya yang memompa kelebihan garam ke laut. Bersama-sama, kedua sistem ini berarti bahwa ikan laut dapat tetap terhidrasi," tulis Claire Lacey, peneliti biologi di University of St Andrews di laman The Conversation.
Semetara itu, bagi ikan air tawar, air mengalir ke dalam tubuh mereka melalui osmosis, bukan keluar. Ini berarti mereka umumnya tidak perlu minum tapi harus banyak buang air kecil.
Sementara bagi hiu, mengembangkan sistem yang berbeda. Tubuh mereka memiliki konsentrasi garam yang sedikit lebih unggul daripada air laut. Itu berarti mereka tidak memiliki masalah seperti ikan bertulang, kehilangan air melalui kulit mereka sepanjang waktu.
Baca Juga: Misi Mengungkap Ikan Purba di Asa Koma dan Danau Abhé, Djibouti
Hiu memiliki bahan kimiah limbah tingkat tinggi, yang disebut urea dan trimetilamina N=oksida di dalam tubuhnya, biasanya akan dibuang oleh hewan lain. Hiu menyimpannya di dalam tubuh mereka, yang membuat mereka "asin".
Hiu mengambil air dalam jumlah kecil melalui insangnya, yang berarti mereka tidak perlu minum secara langsung. Ia juga memiliki kelenjar garam (di dalam rektumnya) untuk membuang kelebihan garam yang mungkin mereka miliki.
Hewan yang minum ternyata bukan hanya ikan. Elang laut misalnya, harus minum air laut juga.
"Seperti hiu, burung laut ini memiliki kelenjar garam untuk membuang kelebihan garam. Tetapi pada elang laut ditemukan di bagian atas paruh burung," tulis Lacey.
Baca Juga: Spesies Ikan Berjalan yang Singkap Misteri Evolusi Vertebrata Darat
Source | : | The Conversation |
Penulis | : | Fikri Muhammad |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR