Perdana Menteri perempuan pertama dan satu-satunya di Inggris, Margaret Thatcher, meninggal dunia dalam usia 87 tahun, Senin (8/4). Thatcher, perempuan tangguh yang mengabdi sebagai PM dari tahun 1979 hingga 1990, wafat karena stroke.
Thatcher dikenang dengan pandangannya yang konservatif, meregulasi ulang industri, dan melawan pengaruh komunis. Paling berkesan adalah ketangguhannya yang membuatnya berjuluk "Wanita Besi". Dari sekian fakta pro-kontra mengenai Thatcher, perempuan ini memiliki lima hal menarik yang belum banyak diketahui publik.
1. Julukan "Wanita Besi" oleh jurnalis Soviet
Label sebagai wanita yang terbuat dari materi solid macam besi ternyata bukan berasal dari media Inggris, melainkan Uni Soviet. Julukan ini berdasarkan ketegasan Thatcher dalam menyampaikan keinginan dan determinasinya.
2. Berperan dalam penyajian es krim
Sebelum masuk ke politik, Thatcher merupakan peneliti kimia. Ketika masuk usia 20-an, ia bekerja sebagai peneliti makanan di J Lyons and Co., yang berperan dalam pengembangan zat aditif pada es krim.
Thatcher dan timnya mengembangkan metode menambah jumlah udara dalam es krim. Dengan hasil akhir berupa penyajian es krim yang lebih lembut.
3. Menolak 20 pengawal perempuan
Di tahun pertamanya sebagai PM pada 1979, Thatcher berkunjung ke Jepang untuk pertemuan tingkat tinggi. Jepang, sebagai tuan rumah yang belum pernah kedatangan kepala negara perempuan, menempatkan 20 karateka perempuan untuk Thatcher. Namun, keputusan ini ditolaknya melalui Sekretaris Kabinet, Sir John Hunt.
"Nyonya Thatcher akan menghadiri pertemuan ini sebagai PM dan bukan sebagai seorang perempuan. PM lebih suka diperlakukan sama seperti kepala delegasi lainnya. Contohnya, jika delegasi lain dikawal 20 karateka lelaki, PM tidak akan menolaknya. Ia hanya tidak ingin dibedakan."
4. Masak sendiri
Meski mengabdi sebagai PM selama sebelas tahun, Thatcher tidak pernah memiliki pegawai khusus untuk masak. Tiap malamnya ia memasak untuk suaminya, Denis Thatcher.
5. Kapok memasuki politik
Pada 1995, Thatcher menyatakan pada Lord Spicer, "Jika saya bisa mengulang waktu, saya tidak mau masuk politik karena akibatnya pada keluarga." Suami Thatcher wafat lebih dulu pada 2003. Sedangkan putranya Mark, yang lahir tahun 1953, dikenal sebagai pecinta ulung.
Penulis | : | |
Editor | : | Kontributor Semarang, Nazar Nurdin |
KOMENTAR