Bulan baru ini ditemukan oleh Teleskop Hubble milik NASA. Diameter objek tersebut diperkirakan tidak lebih dari 19 kilometer, menjadikannya satelit Neptunus terkecil yang pernah ditemukan. Karena ukurannya, objek ini luput dari pendeteksian wahana Voyager 2 yang terbang melintasi Neptunus pada 1989 saat mensurvei sistem bulan dan cincin planet gas raksasa biru itu.
Orang yang berada di balik penemuan ini adalah Mark Showalter dari SETI Institute, California. Ia menemukannya pada 1 Juli saat tengah menyelidiki busur-busur lingkaran cincin Neptunus. Menurut Showalter, satelit dan busur cincin Neptunus mengorbit sangat cepat sehingga harus dipikirkan cara untuk mengikuti pergerakan tersebut agar bisa mendapatkan detail sistem Neptunus beserta satelit dan cincinnya.
Showalter menganalogikannya dengan fotografer olahraga yang mengikuti seorang atlet lari – si atlet tetap berada dalam fokus, sedangkan latar belakangnya tampak kabur. Ketika Showalter meneruskan analisisnya ke area yang cukup jauh dari sistem cincin, ia menemukan adanya titik putih yang berjarak sekitar 105.251 kilometer dari Neptunus, di antara orbit Larissa dan Proteus. Keduanya adalah satelit Neptunus yang telah ditemukan berturut-turut pada 1981 dan 1989.
Showalter kemudian menganalisa 150 citra Neptunus yang diambil oleh Hubble pada 2004 hingga 2009. Titik putih itu tetap muncul. Ia pun membuat orbit lingkaran satelit baru, yang mengelilingi Neptunus dalam waktu 23 jam. Bulan baru yang dinamai S/2004 N 1 ini sangat kecil dan redup. Terangnya kira-kira seperseratus juta kali terangnya bintang paling redup yang bisa kita lihat dengan mata telanjang.
Penulis | : | |
Editor | : | Yoga Hastyadi Widiartanto |
KOMENTAR