Para peneliti Rusia sedang berusaha untuk mengangkat sisa pecahan meterorit yang hangus seberat setengah ton dari dasar danau keruh Siberia. Batu tersebut merupakan batuan luar angkasa raksasa yang meledak di atas langit sebelah selatan Ural pada Februari lalu.
Batuan menembus atmosfer dengan kecepatan mencapai 50.000 kilometer per jam, meteor Rusia ini secara resmi diberi nama 2011 EO40, meledak di atas kota Chelyabinks. Kekuatan ledakan diperkirakan 20 kali lebih kuat dari bom atom yang meledak di Hiroshima pada 1945. Kekuatan ledakan udara ini mengakibatkan rusaknya bangunan dan melukai 1.600 jiwa.
Berdasarkan laporan berita setempat, pecahan meteor yang ditemukan pada minggu ini setidaknya mencapai berat 570 kilogram. Namun demikian, itu hanyalah fragmen dari meteorit penubruk asli yang diperkirakan sepanjang 17 meter dan berat mencapai 10.000 metrik ton sebelum terpecah belah dan hancur.
Setelah peritiwa Februari lalu, penduduk setempat memerintahkan para ilmuwan untuk meninjau Danau Chebarkul yang terletak 45 mil di sebelah barat kota Chelyabinks, di mana lubang di dalam es sedalam delapan meter terbentuk oleh tumbukan meteor.
Delapan bulan kemudian, batuan besar sepanjang 1,5 meter dikeluarkan dari dari dalam danau. Berat batuan secara akurat memang belum diukur, namun diperkirakan batu ini telah terpecah ke dalam tiga bagian.
"Ini merupakan ciri khas meteorit, jika dilihat dari penampilannya. Aku yakin 105 persen. Tidak ada keraguan mengenai hal itu. Batu tersebut tebal, meleleh dan berkerak, strukturnya pun penyok, yang menjadi struktur khas meteorit Chelyabinks," kata Viktor Grokhovsky, anggota Russian Academy of Sciences, komisi meteorit yang meneliti beberapa penemuan fragmen.
Penulis | : | |
Editor | : | Andri Donnal Putera |
KOMENTAR