Maskapai penerbangan terus berupaya meningkatkan standar keselamatan. Kita sebagai penumpang bisa turut berperan, antara lain menyimak baik-baik arahan keselamatan dari para awak kabin sebelum lepas landas. Berikut adalah contohnya:
Visualisasikan rute penyelamatan. Luangkan waktu dua detik untuk mencari tahu letak pintu darurat terdekat dan hitung jumlah baris kursi dari tempat Anda duduk. Ini penting bila sewaktu-waktu harus menyelamatkan diri dalam gelap.
Ketahui posisi aman. Bila terjadi benturan, seorang penumpang bisa terlempar dari kursi dan terhempas keras. Dengan menyandarkan bagian atas tubuh, kepala, dan lengan ke kursi di hadapan Anda, jarak benturan tubuh semakin pendek sehingga dapat meminimalkan risiko cedera.
Jika Anda duduk di barisan terdepan, tanpa ada kursi penumpang di hadapan dan tersedia ruang cukup luas, rebahkan bagian atas tubuh Anda di paha; jika tidak, sandarkan tubuh sedekat mungkin ke dinding di hadapan Anda. Kenakan sabuk pengaman pada bagian pinggul dan biarkan pada posisi rendah untuk mencegah tubuh merosot ke bawah. Ingin memangku batita Anda di pangkuan? Jangan, walaupun dinas penerbangan mengizinkannya.
Bergerak dengan cepat. Kelangsungan hidup Anda kemungkinan bergantung pada seberapa cepat Anda dapat keluar dari pesawat. Dengarkan instruksi dari awak kabin. Lepas dan tinggalkan sandal, sepatu berhak tinggi, telepon selular, laptop, dan seluruh barang bawaan. Jika pesawat berada di atas air, ambil pelampung keselamatan di bawah kursi dan bantalan kursi—ini alat bantu apung.
Bersiaplah. Mereka yang duduk di jalur pintu darurat memang mendapatkan ruang ekstra untuk keleluasaan kaki, tetapi disertai tanggung jawab membuka pintu darurat jika diperlukan. Bacalah kartu arahannya.
Tidak perlu bertukar kursi. Begitu banyak penelitian yang dilakukan untuk mengetahui tempat duduk teraman di pesawat. Hasilnya? Tidak ada. Menurut Emily McGee dari Flight Safety Foundation: “Semua kursi yang terdapat di pesawat lebih aman daripada kursi mobil yang membawa Anda ke bandara.”
Penulis | : | |
Editor | : | Oik Yusuf |
KOMENTAR