Perilaku anak di internet terbilang cukup bebas. Mereka memajang foto, data diri di akun di social media tanpa didampingi orangtua.
Pasalnya, mereka mengaku bahwa mereka diajari membuat akun Facebook oleh temannya (37%) dan oleh kakaknya (25%).
Data tersebut memperkuat temuan dari Indonesia’s Hottest Insight (IHI) tahun sebelumnya, yang menunjukkan bahwa hanya 21% orangtua di Indonesia yang menemani anak-anak saat berinternet, bahkan 32% anak-anak mengaku tidak ada orang yang menemani saat berinternet.
Padahal 71% anak-anak yang berinternet tersebut setidaknya menghabiskan waktu antara 30 menit sampai 2 jam untuk "berselancar" tiap harinya. Jadi, sejauh mana sebetulnya keamanan anak-anak ini di dunia maya?
Beberapa pengembang aplikasi memang membuat “parental control”, namun akses informasi justru lebih banyak lewat gadget yang melekat ke mana pun anak beraktivitas.
Orangtua juga tetap perlu memantau penggunaan internet pada anak-anak, khususnya bila anak Anda termasuk pengguna yang intens. Ini untuk memastikan agar jangan sampai pemanfaatan akses internet menjurus ke berbagai teritori yang tidak sehat.
Beberapa studi pun mengimbau para orangtua harus mengetahui lingkup pertemanan anaknya dalam media sosial. Dan lakukanlah secara bijak, tidak berlebihan.
Pihak Facebook melansir pada September 2013, bahwa jumlah pengguna Facebook per hari asal Indonesia mencapai 33 juta orang. Pengguna yang mengakses Facebook via mobile setiap harinya mencapai angka 28 juta.
Sementara, jumlah pengguna aktif bulanan Facebook via situs web di Indonesia mencapai 65 juta orang. Pengguna yang secara aktif membuka Facebook via mobile tercatat sebanyak 55 juta orang.
Indonesia salah satu negara pengakses jejaring sosial tertinggi. Facebook sebagai raksasa jejaring sosial merupakan satu dari sekian banyak situs di ranah itu—yang kerap dikunjungi oleh penggunanya di Tanah Air.
Penulis | : | |
Editor | : | Palupi Annisa Auliani |
KOMENTAR